fbpx
BRI Data Hackathon 2021

By Team Algoritma   |   26 April 2021

JAKARTA– Apakah departemen Human Capital dapat memprediksikan performance karyawan dengan akurat menggunakan machine learning? Metode apa yang sebaiknya digunakan oleh suatu Bank untuk memprediksikan kebutuhan uang tunai berdasarkan data historis? dua pertanyaan ini merupakan dua permasalahan bisnis yang diperlombakan dalam BRI Data Hackathon 2021, sebuah kompetisi Data Science yang diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia mulai dari tanggal 8 Desember 2020 – 17 Maret 2021.

Kompetisi ini sukses menjaring 11.599 peserta terdaftar dari berbagai daerah, dan elemen masyarakat di Indonesia. Selain itu, juga berhasil membangun awareness akan pentingnya literasi data ke lebih dari 4 juta orang melalui kegiatan promosi yang dilakukan secara daring. Mulai dari Karyawan Swasta, PNS, Wiraswasta, sampai Mahasiswa bersaing untuk membangun solusi terbaik dalam kategori People Analytics, dan Cash Ratio Optimization. 10 Tim dengan inovasi machine learning paling unggul berkesempatan untuk mengikuti babak final, dan selangkah lebih dekat untuk memenangkan hadiah utama.

Total hadiah yang dibagikan dalam kompetisi ini senilai Rp. 450 juta. Tim yang lolos ke babak final, dan tidak mencapai peringkat satu mendapatkan hadiah hiburan berdasarkan peringkat yang dicapai. Hadiah yang dibagikan mulai dari uang tunai, saldo BRIZZI, sampai beasiswa untuk mengikuti kelas di Algoritma Data Science School. Nilai hadiah BRI Data Hackathon 2021 yang fantastis ini diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dengan harapan minat masyarakat terhadap ilmu data akan meningkat, dan inovasi – inovasi baru dalam pemodelan machine learning akan tercipta.

Pada tanggal 17 Maret 2021, para finalis mempresentasikan solusi data yang mereka ciptakan di hadapan Dewan Juri, dan Manajemen Bank Rakyat Indonesia. Pada pidato pembukaan acara Bapak Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI mengungkapkan culture data sangat penting pada setiap peran yang ada di BRI; baik di Human Capital, Operations, Product, dan Marketing. Beliau menambahkan dengan menggunakan data proses pengambilan keputusan akan jadi jauh lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien. Acara ini diakhiri dengan sesi pengumuman pemenang, Tim Sonata dan Salad Buah masing – masing berhasil memenangkan hadiah utama senilai Rp. 60 Juta. 

Dalam presentasinya untuk menyelesaikan masalah bisnis pada kategori People Analytics, tim Sonata melakukan usaha dalam memahami konteks bisnis BRI dan data yang dimiliki sebelum menentukan variabel – variabel dalam pemodelan. Dari hasil eksplorasi data, mereka memperoleh pengetahuan jika tipe karyawan yang berbeda membutuhkan pemodelan yang berbeda, Sehingga setiap model memiliki parameter dan variable importance  yang berbeda pula. Pendekatan tersebut diapresiasi oleh ketiga juri karena berbeda dibandingkan tim yang lain. Menggunakan pendekatan yang sudah dipaparkan, tim Sonata berhasil memperoleh keakuratan prediksi tertinggi di papan skor. Di akhir presentasi tim Sonata berharap kompetisi ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan Data Science di Indonesia pada umumnya, dan juga untuk bisnis Bank Rakyat Indonesia.

Untuk kategori Cash Ratio Optimization, tim Salad Buah memberikan pandangan bahwa dalam memprediksikan kebutuhan uang tunai pada suatu Bank, perlu diidentifikasi terlebih dahulu pola kebutuhan mingguan, bulanan, dan hari libur. Tim ini menggunakan model SARIMAX untuk meramalkan data berpola musiman dengan beberapa variabel eksogen (variabel eksternal) yang berpengaruh. Tim Salad Buah menyatakan bahwa performa dari teknik yang digunakan masih dapat ditingkatkan dengan melakukan eksplorasi dan menambahkan variabel eksogen lainnya seperti nilai inflasi atau indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Tiga bulan lamanya kompetisi ini diikuti oleh para peserta, perjalanan panjang dalam mendukung pembangunan bangsa dengan literasi data. Animo pemuda terlihat dari besarnya jumlah peserta. Mereka tidak sekedar berebut harta, tapi juga mengasah ilmu dengan mengolah data. Apakah kompetisi ini berhasil untuk membantu Anda, untuk mengerti akan pentingnya literasi data?

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Related Blog

Real Time Processing
Perbedaan Batch Processing dan Real Time Processing
Metode Pengolahan Data
Tipe, Langkah, dan Metode Pengolahan Data
Batch Processing
Mengenal Batch Processing dan Implementasinya

JAKARTA– Apakah departemen Human Capital dapat memprediksikan performance karyawan dengan akurat menggunakan machine learning? Metode apa yang sebaiknya digunakan oleh suatu Bank untuk memprediksikan kebutuhan uang tunai berdasarkan data historis? dua pertanyaan ini merupakan dua permasalahan bisnis yang diperlombakan dalam BRI Data Hackathon 2021, sebuah kompetisi Data Science yang diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia mulai dari tanggal 8 Desember 2020 – 17 Maret 2021.

Kompetisi ini sukses menjaring 11.599 peserta terdaftar dari berbagai daerah, dan elemen masyarakat di Indonesia. Selain itu, juga berhasil membangun awareness akan pentingnya literasi data ke lebih dari 4 juta orang melalui kegiatan promosi yang dilakukan secara daring. Mulai dari Karyawan Swasta, PNS, Wiraswasta, sampai Mahasiswa bersaing untuk membangun solusi terbaik dalam kategori People Analytics, dan Cash Ratio Optimization. 10 Tim dengan inovasi machine learning paling unggul berkesempatan untuk mengikuti babak final, dan selangkah lebih dekat untuk memenangkan hadiah utama.

Total hadiah yang dibagikan dalam kompetisi ini senilai Rp. 450 juta. Tim yang lolos ke babak final, dan tidak mencapai peringkat satu mendapatkan hadiah hiburan berdasarkan peringkat yang dicapai. Hadiah yang dibagikan mulai dari uang tunai, saldo BRIZZI, sampai beasiswa untuk mengikuti kelas di Algoritma Data Science School. Nilai hadiah yang fantastis diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dengan harapan minat masyarakat terhadap ilmu data akan meningkat, dan inovasi – inovasi baru dalam pemodelan machine learning akan tercipta.

Pada tanggal 17 Maret 2021, para finalis mempresentasikan solusi data yang mereka ciptakan di hadapan Dewan Juri, dan Manajemen Bank Rakyat Indonesia. Pada pidato pembukaan acara Bapak Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi BRI mengungkapkan culture data sangat penting pada setiap peran yang ada di BRI; baik di Human Capital, Operations, Product, dan Marketing. Beliau menambahkan dengan menggunakan data proses pengambilan keputusan akan jadi jauh lebih baik, lebih cepat, dan lebih efisien. Acara ini diakhiri dengan sesi pengumuman pemenang, Tim Sonata dan Salad Buah masing – masing berhasil memenangkan hadiah utama senilai Rp. 60 Juta. 

Dalam presentasinya untuk menyelesaikan masalah bisnis pada kategori People Analytics, tim Sonata melakukan usaha dalam memahami konteks bisnis BRI dan data yang dimiliki sebelum menentukan variabel – variabel dalam pemodelan. Dari hasil eksplorasi data, mereka memperoleh pengetahuan jika tipe karyawan yang berbeda membutuhkan pemodelan yang berbeda, Sehingga setiap model memiliki parameter dan variable importance  yang berbeda pula. Pendekatan tersebut diapresiasi oleh ketiga juri karena berbeda dibandingkan tim yang lain. Menggunakan pendekatan yang sudah dipaparkan, tim Sonata berhasil memperoleh keakuratan prediksi tertinggi di papan skor. Di akhir presentasi tim Sonata berharap kompetisi ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan Data Science di Indonesia pada umumnya, dan juga untuk bisnis Bank Rakyat Indonesia.

Untuk kategori Cash Ratio Optimization, tim Salad Buah memberikan pandangan bahwa dalam memprediksikan kebutuhan uang tunai pada suatu Bank, perlu diidentifikasi terlebih dahulu pola kebutuhan mingguan, bulanan, dan hari libur. Tim ini menggunakan model SARIMAX untuk meramalkan data berpola musiman dengan beberapa variabel eksogen (variabel eksternal) yang berpengaruh. Tim Salad Buah menyatakan bahwa performa dari teknik yang digunakan masih dapat ditingkatkan dengan melakukan eksplorasi dan menambahkan variabel eksogen lainnya seperti nilai inflasi atau indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Tiga bulan lamanya kompetisi ini diikuti oleh para peserta, perjalanan panjang dalam mendukung pembangunan bangsa dengan literasi data. Animo pemuda terlihat dari besarnya jumlah peserta. Mereka tidak sekedar berebut harta, tapi juga mengasah ilmu dengan mengolah data. Apakah kompetisi ini berhasil untuk membantu Anda, untuk mengerti akan pentingnya literasi data?

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Related Blog

Computational Thinking
Pengertian Computational Thinking dalam Data Science
Data Science Tools
Data Science Tools yang Umum Digunakan
Web Scraping Python
Alasan Mengapa Python Bagus untuk Web Scraping