Pengertian dan Tipe NoSQL Databases
21 Maret 2022
21 Maret 2022
Dalam mengelola database, penggunaan sistem manajemen relasional (RDBMS) belumlah cukup. Anda juga perlu memanfaatkan NoSQL guna mengelola database secara lebih fleksibel. Data scientist perlu memahami NoSQL karena sistem manajemen database ini dianggap lebih cocok untuk pengembangan data sesuai kemajuan teknologi. Penasaran tentang apa itu NoSQL, tipe, serta kelebihan dan kekurangannya? Berikut informasinya!
NoSQL (Not Only SQL) adalah sistem manajemen database yang bersifat tanpa relasi. Itu berarti NoSQL dapat mengelola database menggunakan skema fleksibel yang tak memerlukan query kompleks. Aspek skalabilitas NoSQL tinggi sehingga dapat berkembang sesuai kebutuhan data yang ada. Itulah mengapa sistem ini dianggap paling cocok untuk mengolah big data yang tidak tetap.
Selain Amazon, perusahaan besar lain seperti Facebook dan Google juga sudah menggunakan NoSQL karena NoSQL mendukung real-time web application yang dikembangkan. Besarnya manfaat dari NoSQL ini didukung oleh berbagai tipe database yang dapat dipakai sesuai kebutuhan bisnis.
Secara umum, setidaknya ada empat tipe NoSQL database yang bisa digunakan para data scientist untuk mengolah data. Berikut ulasannya.
Tipe ini paling pas dipakai jika ingin menyimpan banyak data tanpa menggunakan query rumit saat hendak memprosesnya. Ini karena database dalam pasangan key/value berbentuk tabel hash yang sederhana. Masing-masing key hadir dalam key-value unik, sedangkan value-nya bisa berupa JSON, BLOB, string, dan sebagainya. Redis, DynamoDB, dan Riak merupakan beberapa contoh database key-value yang populer.
Dikenal juga dengan nama wide-column, jenis database ini mampu menyimpan data dalam bentuk kolom, sehingga sangat cocok untuk query SUM, COUNT, AVG, MIN, dan sejenisnya. Banyak perusahaan menggunakan tipe NoSQL database ini karena menawarkan fleksibilitas kolom sebagai kelebihan utama. Anda bebas mengubah kolom tertentu tanpa “mengganggu” kolom yang lain karena setiap kolom tak terikat. HBase, Cassandra, dan Hypertable adalah beberapa database column-based yang saat ini populer digunakan.
Fokus dari jenis database NoSQL ini adalah menyimpan hubungan antar-entitas yang disimpan dalam bentuk node, sedangkan hubungan antar-entitasnya disebut sebagai edge. Anda bisa menggunakan tipe NoSQL database ini jika ingin mengetahui pola yang saling berhubungan dalam data. Penggunaan database jenis graph-based biasanya dipakai untuk media sosial, mendeteksi penipuan, dan data spasial. Contoh beberapa database graph-based yang terkenal adalah Neo4J, JanusGraph, dan InfiniteGraph.
Data berisi sepasang key dan value yang disimpan dalam dokumen dengan format JSON atau XML dipakai pada jenis database satu ini. Value yang dimaksud bisa berupa banyak hal, seperti string, angka, boolean, arrays, hingga object. Penggunaan jenis database document-oriented sangat fleksibel sehingga umum digunakan untuk CMS, platform blogging, analisis real-time, dan aplikasi e-commerce. Amazon SimpleDB, CouchDB, dan MongoDB merupakan beberapa contoh database document-oriented yang populer.
Kelebihan NoSQL | Kekurangan NoSQL |
Aspek skalabilitas yang lebih mudah dan cost efektif | Memerlukan banyak database |
Mendukung beberapa jenis database dan sangat fleksibel | Tidak mudah dikelola |
Performa tetap prima meskipun menyimpan data dalam jumlah besar | Kemungkinan ukuran database menjadi sangat besar |
NoSQL Databases memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Simak dulu kelebihannya berikut ini:
NoSQL mempermudah proses “scale out” sehingga memungkinkan Anda dengan mudah menambahkan server cloud dan menyambungkannya ke cluster database. Menjadi lebih murah karena Anda tak perlu mengeluarkan uang membeli hardware baru yang lebih canggih dan lebih mahal untuk menangani lonjakan data.
Fleksibilitas NoSQL terbukti tidak hanya melalui dukungan terhadap empat jenis database, melainkan juga kemampuan menyimpan segala jenis data, mulai dari tidak terstruktur, semi terstruktur, hingga terstruktur. Manfaat ini membuat Anda bisa lebih leluasa mengelola database sesuai kebutuhan dan data yang dimiliki. Anda tak perlu repot merancang skema tabel di awal, sehingga cocok apabila Anda memiliki data yang bervariasi dan terus berkembang.
Kemampuan NoSQL dalam menyimpan banyak data sekaligus tidak mengorbankan performanya sehingga sangat bisa diandalkan. Sebab, NoSQL menawarkan kemudahan untuk melakukan “scale out” kapan saja dibutuhkan. Dengan demikian, Anda bisa dengan bebas menambahkan server untuk menampung beban saat terjadi lonjakan data secara merata.
Selain memiliki kelebihan, NoSQL juga punya kekurangan, yaitu:
Mengingat pemakaian NoSQL sangat terspesialisasi untuk kebutuhan tertentu, diperlukan sejumlah jenis database dan model data untuk menggunakannya. Mempersingkat proses mungkin masih akan memerlukan penggunaan beberapa bentuk SQL.
Tujuan penggunaan NoSQL memang untuk mengelola data dalam jumlah besar menjadi sesederhana mungkin, namun hal tersebut tidaklah mudah diterapkan. Dibutuhkan lebih banyak usaha ekstra karena cukup sulit mengelola data dalam jumlah sangat besar.
Ada kemungkinan ukuran database menjadi sangat besar karena NoSQL tidak dirancang untuk menghapus duplikasi data. Jadi, Anda mungkin perlu menyiapkan lebih banyak tempat penyimpanan data jika ingin menggunakannya.
Tujuan khusus dibuatnya database NoSQL adalah untuk mengelola model data spesifik dan memiliki skema fleksibel untuk membuat aplikasi modern. Secara luas, database NoSQL dikenal karena kemudahan pengembangan, fungsionalitas, dan kinerjanya dalam berbagai skala. Sudah saatnya bagi perusahaan Anda mempertimbangkan penggunaannya.
Berminat mempelajari data science lainnya, Anda bisa mengikuti kelas data science dari Algoritma Data Science School. Ada beragam kelas tentang data science yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan atau level expertise.
Referensi:
Dalam mengelola database, penggunaan sistem manajemen relasional (RDBMS) belumlah cukup. Anda juga perlu memanfaatkan NoSQL guna mengelola database secara lebih fleksibel. Data scientist perlu memahami NoSQL karena sistem manajemen database ini dianggap lebih cocok untuk pengembangan data sesuai kemajuan teknologi. Penasaran tentang apa itu NoSQL, tipe, serta kelebihan dan kekurangannya? Berikut informasinya!
NoSQL (Not Only SQL) adalah sistem manajemen database yang bersifat tanpa relasi. Itu berarti NoSQL dapat mengelola database menggunakan skema fleksibel yang tak memerlukan query kompleks. Aspek skalabilitas NoSQL tinggi sehingga dapat berkembang sesuai kebutuhan data yang ada. Itulah mengapa sistem ini dianggap paling cocok untuk mengolah big data yang tidak tetap.
Selain Amazon, perusahaan besar lain seperti Facebook dan Google juga sudah menggunakan NoSQL karena NoSQL mendukung real-time web application yang dikembangkan. Besarnya manfaat dari NoSQL ini didukung oleh berbagai tipe database yang dapat dipakai sesuai kebutuhan bisnis.
Secara umum, setidaknya ada empat tipe NoSQL database yang bisa digunakan para data scientist untuk mengolah data. Berikut ulasannya.
Tipe ini paling pas dipakai jika ingin menyimpan banyak data tanpa menggunakan query rumit saat hendak memprosesnya. Ini karena database dalam pasangan key/value berbentuk tabel hash yang sederhana. Masing-masing key hadir dalam key-value unik, sedangkan value-nya bisa berupa JSON, BLOB, string, dan sebagainya. Redis, DynamoDB, dan Riak merupakan beberapa contoh database key-value yang populer.
Dikenal juga dengan nama wide-column, jenis database ini mampu menyimpan data dalam bentuk kolom, sehingga sangat cocok untuk query SUM, COUNT, AVG, MIN, dan sejenisnya. Banyak perusahaan menggunakan tipe NoSQL database ini karena menawarkan fleksibilitas kolom sebagai kelebihan utama. Anda bebas mengubah kolom tertentu tanpa “mengganggu” kolom yang lain karena setiap kolom tak terikat. HBase, Cassandra, dan Hypertable adalah beberapa database column-based yang saat ini populer digunakan.
Fokus dari jenis database NoSQL ini adalah menyimpan hubungan antar-entitas yang disimpan dalam bentuk node, sedangkan hubungan antar-entitasnya disebut sebagai edge. Anda bisa menggunakan tipe NoSQL database ini jika ingin mengetahui pola yang saling berhubungan dalam data. Penggunaan database jenis graph-based biasanya dipakai untuk media sosial, mendeteksi penipuan, dan data spasial. Contoh beberapa database graph-based yang terkenal adalah Neo4J, JanusGraph, dan InfiniteGraph.
Data berisi sepasang key dan value yang disimpan dalam dokumen dengan format JSON atau XML dipakai pada jenis database satu ini. Value yang dimaksud bisa berupa banyak hal, seperti string, angka, boolean, arrays, hingga object. Penggunaan jenis database document-oriented sangat fleksibel sehingga umum digunakan untuk CMS, platform blogging, analisis real-time, dan aplikasi e-commerce. Amazon SimpleDB, CouchDB, dan MongoDB merupakan beberapa contoh database document-oriented yang populer.
Kelebihan NoSQL | Kekurangan NoSQL |
Aspek skalabilitas yang lebih mudah dan cost efektif | Memerlukan banyak database |
Mendukung beberapa jenis database dan sangat fleksibel | Tidak mudah dikelola |
Performa tetap prima meskipun menyimpan data dalam jumlah besar | Kemungkinan ukuran database menjadi sangat besar |
NoSQL Databases memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Simak dulu kelebihannya berikut ini:
NoSQL mempermudah proses “scale out” sehingga memungkinkan Anda dengan mudah menambahkan server cloud dan menyambungkannya ke cluster database. Menjadi lebih murah karena Anda tak perlu mengeluarkan uang membeli hardware baru yang lebih canggih dan lebih mahal untuk menangani lonjakan data.
Fleksibilitas NoSQL terbukti tidak hanya melalui dukungan terhadap empat jenis database, melainkan juga kemampuan menyimpan segala jenis data, mulai dari tidak terstruktur, semi terstruktur, hingga terstruktur. Manfaat ini membuat Anda bisa lebih leluasa mengelola database sesuai kebutuhan dan data yang dimiliki. Anda tak perlu repot merancang skema tabel di awal, sehingga cocok apabila Anda memiliki data yang bervariasi dan terus berkembang.
Kemampuan NoSQL dalam menyimpan banyak data sekaligus tidak mengorbankan performanya sehingga sangat bisa diandalkan. Sebab, NoSQL menawarkan kemudahan untuk melakukan “scale out” kapan saja dibutuhkan. Dengan demikian, Anda bisa dengan bebas menambahkan server untuk menampung beban saat terjadi lonjakan data secara merata.
Selain memiliki kelebihan, NoSQL juga punya kekurangan, yaitu:
Mengingat pemakaian NoSQL sangat terspesialisasi untuk kebutuhan tertentu, diperlukan sejumlah jenis database dan model data untuk menggunakannya. Mempersingkat proses mungkin masih akan memerlukan penggunaan beberapa bentuk SQL.
Tujuan penggunaan NoSQL memang untuk mengelola data dalam jumlah besar menjadi sesederhana mungkin, namun hal tersebut tidaklah mudah diterapkan. Dibutuhkan lebih banyak usaha ekstra karena cukup sulit mengelola data dalam jumlah sangat besar.
Ada kemungkinan ukuran database menjadi sangat besar karena NoSQL tidak dirancang untuk menghapus duplikasi data. Jadi, Anda mungkin perlu menyiapkan lebih banyak tempat penyimpanan data jika ingin menggunakannya.
Tujuan khusus dibuatnya database NoSQL adalah untuk mengelola model data spesifik dan memiliki skema fleksibel untuk membuat aplikasi modern. Secara luas, database NoSQL dikenal karena kemudahan pengembangan, fungsionalitas, dan kinerjanya dalam berbagai skala. Sudah saatnya bagi perusahaan Anda mempertimbangkan penggunaannya.
Berminat mempelajari data science lainnya, Anda bisa mengikuti kelas data science dari Algoritma Data Science School. Ada beragam kelas tentang data science yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan atau level expertise.