fbpx
Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

STRATEGI INDONESIA MEMPERSIAPKAN TALENTA DIGITAL

By Claureina Diana   |   28 Juni, 2021

Permintaan akan tenaga terampil di bidang AI terus meningkat. Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta tenaga profesional di sektor digital tahun 2030. Namun jumlah talenta AI yang ada di Indonesia kini masih jauh dari permintaan yang ada, baik dari kualitas maupun kuantitas. 

Perkembangan digital kini berjalan sangat pesat. Ditambah dengan pandemi Covid di tahun 2020, talenta digital kini menjadi harta karun yang sangat diperlukan terutama oleh sektor bisnis, mengingat semua hal kini harus dilakukan secara digital. Kesenjangan antara supply dan demand inilah yang perlu diisi secara cepat dengan strategi yang tepat agar tidak tertinggal dengan perkembangan jaman. Pemerintah bahkan berkomitmen mempercepat realisasi transformasi digital dalam 2-3 tahun ini, dari yang sebelumnya direncanakan akan dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

Menurut Riset McKinsey, revolusi 4.0 akan menyebabkan hilangnya 23 pekerjaan di Indonesia, yang akan digantikan oleh jenis pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya sebagai hasil kreativitas teknologi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan talenta AI yang besar, Indonesia perlu menghasilkan sekitar 600 ribu talenta AI setiap tahunnya. Angka tersebut memang bukan angka yang kecil, tetapi terdapat beberapa strategi yang sudah diatur oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya. Yuk kita simak apa saja langkah-langkah tersebut.

LANDASAN STRATEGI NASIONAL KECERDASAN ARTIFISIAL INDONESIA

Landasan utama yang digunakan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan Talenta AI dan talenta digital lainnya ada dua. 

Pertama akan berfokus pada pengembangan ekosistem pembelajaran kecerdasan buatan (AI Learning), dan yang kedua adalah ekosistem inovasi kecerdasan buatan (AI Innovation). Kedua fokus ini merupakan dasar dari upaya-upaya yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya. 

Baca juga:

Mengenal Sejarah AI atau Artificial Intelligence

Bagaimana AI Membantu Kehidupan Percintaanmu

LINK AND MATCH

Pemerintah merasa perlu untuk melakukan link and match antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga di bidang AI. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, diperlukan adanya sinkronisasi antara perguruan tinggi dengan pelaku bisnis, agar talenta yang dihasilkan benar-benar dapat menjadi jawaban di dunia kerja. Sektor pendidikan sebagai penghasil talenta AI harus bisa memberikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Maka dari itu diperlukan bantuan bisnis untuk memberikan gambaran atau arahan talenta-talenta apa yang dicari, sehingga supply dan demand akan talenta AI selaras kedepannya.

Untuk mewujudkan link and match ini kedua sektor diajak untuk bekerja sama misalnya melalui sertifikasi dan pelatihan yang melibatkan bisnis dan pendidikan.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

TALENT POOL (MANAJEMEN TALENTA NASIONAL)

Talent pool dapat diartikan sebagai database dari kandidat berkualitas yang dibangun untuk dijadikan sumber perekrutan karyawan. Talenta yang dikembangkan nantinya harus disalurkan secara tepat, maka dari itu diperlukan adanya pemetaan talenta AI berdasarkan talent pool. Talent pool dapat memberi gambaran yang jelas mengenai peta supply dan demand talenta AI, entah itu untuk penelitian, pekerjaan, bahkan bisnis dengan industri yang sudah ada (existing industry). 

Dengan manajemen yang tepat juga pemerintah berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru, mengingat revolusi yang terjadi erat kaitannya dengan pergeseran peran atau lapangan pekerjaan. Maka dari itu dengan adanya talent pool diharapkan akan membuka peluang baru bagi talenta digital yang kreatif, inovatif, dan kompetitif. 

Untuk memaksimalkan peluang dari talent pool ini, pemerintah juga bekerja sama dengan pihak industri. Pertama ada Google dalam program “Bangkit”, dimana bersama dengan Unicorn dan Decacorn nasional, program ini menyajikan pelatihan dalam hal Machine Learning . Kemudian juga ada kerjasama dengan Huawei, dengan program yang kurang lebih sama di bidang digital, AI dan ML. Ada juga kolaborasi bersama NVIDIA, dimana akan dibangun sebuah konsorsium untuk pengembangan talenta AI.

INDONESIA MEMPERSIAPKAN SKILL ABAD 21

Kementerian komunikasi dan informasi Republik Indonesia, melalui Sekjen Ibu Niken menyatakan, terdapat empat skill dasar yang diperlukan untuk percepatan transformasi digital Indonesia. Empat hal tersebut disingkat menjadi 4C: Critical Thinking, Creativity, Collaboration, serta Communication.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

Ya, keempat skill ini juga sering kita singgung di blog-blog sebelumnya. Seorang Data Scientist, atau talenta digital secara umum perlu menguasai skill lain diluar skill teknis yang sudah dikuasainya. Hal ini sangat penting agar pekerjaan yang dilakukan oleh talenta AI dapat benar-benar memberi dampak signifikan bagi bisnis ataupun perkembangan AI.

ROADMAP TRANSFORMASI DIGITAL INDONESIA

Transformasi digital yang dilakukan nantinya tidak hanya diperuntukan untuk industri tertentu saja. Terdapat lima prioritas area dalam Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, yaitu edukasi dan riset, kesehatan, mobilitas dan kota cerdas, keamanan pangan, serta reformasi birokrasi. Namun diluar itu pemerintah juga bekerjasama dengan industri lainnya, agar kedepannya pengembangan digital antara satu bidang dengan bidang lainnya bisa terintegrasi. 

Hingga saat ini masih banyak tantangan yang harus dilalui Indonesia untuk mengejar ketertinggalan di bidang digital. Namun dengan landasan tujuan dan kerangka berpikir terarah yang sudah dibuat, cita-cita ini dapat terwujud. Dengan dorongan dan support yang diberikan pemerintah, serta tekad kuat dari talenta AI untuk terus maju dan berinovasi, tentu Indonesia akan segera sampai pada tujuan transformasi digitalnya. Karena tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, bukan?

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Related Blog

Distributed Processing
Apa Itu Data Analysis Expressions?
jadi data scientist
Cara Menjadi Data Scientist Handal
Distributed Processing
Mengenal Apa Itu Distributed Processing

Permintaan akan tenaga terampil di bidang AI terus meningkat. Indonesia setidaknya membutuhkan 9 juta tenaga profesional di sektor digital tahun 2030. Namun jumlah talenta AI yang ada di Indonesia kini masih jauh dari permintaan yang ada, baik dari kualitas maupun kuantitas. 

Perkembangan digital kini berjalan sangat pesat. Ditambah dengan pandemi Covid di tahun 2020, talenta digital kini menjadi harta karun yang sangat diperlukan terutama oleh sektor bisnis, mengingat semua hal kini harus dilakukan secara digital. Kesenjangan antara supply dan demand inilah yang perlu diisi secara cepat dengan strategi yang tepat agar tidak tertinggal dengan perkembangan jaman. Pemerintah bahkan berkomitmen mempercepat realisasi transformasi digital dalam 2-3 tahun ini, dari yang sebelumnya direncanakan akan dilakukan dalam kurun waktu 10 tahun.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

Menurut Riset McKinsey, revolusi 4.0 akan menyebabkan hilangnya 23 pekerjaan di Indonesia, yang akan digantikan oleh jenis pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya sebagai hasil kreativitas teknologi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan talenta AI yang besar, Indonesia perlu menghasilkan sekitar 600 ribu talenta AI setiap tahunnya. Angka tersebut memang bukan angka yang kecil, tetapi terdapat beberapa strategi yang sudah diatur oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuannya. Yuk kita simak apa saja langkah-langkah tersebut.

LANDASAN STRATEGI NASIONAL KECERDASAN ARTIFISIAL INDONESIA

Landasan utama yang digunakan pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan memenuhi kebutuhan Talenta AI dan talenta digital lainnya ada dua. 

Pertama akan berfokus pada pengembangan ekosistem pembelajaran kecerdasan buatan (AI Learning), dan yang kedua adalah ekosistem inovasi kecerdasan buatan (AI Innovation). Kedua fokus ini merupakan dasar dari upaya-upaya yang akan dijelaskan pada poin selanjutnya. 

LINK AND MATCH

Pemerintah merasa perlu untuk melakukan link and match antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga di bidang AI. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, diperlukan adanya sinkronisasi antara perguruan tinggi dengan pelaku bisnis, agar talenta yang dihasilkan benar-benar dapat menjadi jawaban di dunia kerja. Sektor pendidikan sebagai penghasil talenta AI harus bisa memberikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Maka dari itu diperlukan bantuan bisnis untuk memberikan gambaran atau arahan talenta-talenta apa yang dicari, sehingga supply dan demand akan talenta AI selaras kedepannya.

Untuk mewujudkan link and match ini kedua sektor diajak untuk bekerja sama misalnya melalui sertifikasi dan pelatihan yang melibatkan bisnis dan pendidikan.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

TALENT POOL (MANAJEMEN TALENTA NASIONAL)

Talent pool dapat diartikan sebagai database dari kandidat berkualitas yang dibangun untuk dijadikan sumber perekrutan karyawan. Talenta yang dikembangkan nantinya harus disalurkan secara tepat, maka dari itu diperlukan adanya pemetaan talenta AI berdasarkan talent pool. Talent pool dapat memberi gambaran yang jelas mengenai peta supply dan demand talenta AI, entah itu untuk penelitian, pekerjaan, bahkan bisnis dengan industri yang sudah ada (existing industry). 

Dengan manajemen yang tepat juga pemerintah berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru, mengingat revolusi yang terjadi erat kaitannya dengan pergeseran peran atau lapangan pekerjaan. Maka dari itu dengan adanya talent pool diharapkan akan membuka peluang baru bagi talenta digital yang kreatif, inovatif, dan kompetitif. 

Untuk memaksimalkan peluang dari talent pool ini, pemerintah juga bekerja sama dengan pihak industri. Pertama ada Google dalam program “Bangkit”, dimana bersama dengan Unicorn dan Decacorn nasional, program ini menyajikan pelatihan dalam hal Machine Learning . Kemudian juga ada kerjasama dengan Huawei, dengan program yang kurang lebih sama di bidang digital, AI dan ML. Ada juga kolaborasi bersama NVIDIA, dimana akan dibangun sebuah konsorsium untuk pengembangan talenta AI.

INDONESIA MEMPERSIAPKAN SKILL ABAD 21

Kementerian komunikasi dan informasi Republik Indonesia, melalui Sekjen Ibu Niken menyatakan, terdapat empat skill dasar yang diperlukan untuk percepatan transformasi digital Indonesia. Empat hal tersebut disingkat menjadi 4C: Critical Thinking, Creativity, Collaboration, serta Communication.

Strategi Indonesia Mempersiapkan Talenta Digital

Ya, keempat skill ini juga sering kita singgung di blog-blog sebelumnya. Seorang Data Scientist, atau talenta digital secara umum perlu menguasai skill lain diluar skill teknis yang sudah dikuasainya. Hal ini sangat penting agar pekerjaan yang dilakukan oleh talenta AI dapat benar-benar memberi dampak signifikan bagi bisnis ataupun perkembangan AI.

ROADMAP TRANSFORMASI DIGITAL INDONESIA

Transformasi digital yang dilakukan nantinya tidak hanya diperuntukan untuk industri tertentu saja. Terdapat lima prioritas area dalam Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, yaitu edukasi dan riset, kesehatan, mobilitas dan kota cerdas, keamanan pangan, serta reformasi birokrasi. Namun diluar itu pemerintah juga bekerjasama dengan industri lainnya, agar kedepannya pengembangan digital antara satu bidang dengan bidang lainnya bisa terintegrasi. 

Hingga saat ini masih banyak tantangan yang harus dilalui Indonesia untuk mengejar ketertinggalan di bidang digital. Namun dengan landasan tujuan dan kerangka berpikir terarah yang sudah dibuat, cita-cita ini dapat terwujud. Dengan dorongan dan support yang diberikan pemerintah, serta tekad kuat dari talenta AI untuk terus maju dan berinovasi, tentu Indonesia akan segera sampai pada tujuan transformasi digitalnya. Karena tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, bukan?

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Related Blog

Real Time Processing
Perbedaan Batch Processing dan Real Time Processing
Metode Pengolahan Data
Tipe, Langkah, dan Metode Pengolahan Data
Batch Processing
Mengenal Batch Processing dan Implementasinya