Get In Touch
PT. Algoritma Data Indonesia.
RDTX Square, 9th Floor. Setiabudi, DKI Jakarta 12930.
WhatsApp: 0816-692-471
Email: community@algorit.ma
By Fasya Al Rahmah | 23 Agustus 2021
Nirvana mengejutkan April 2021 publik dengan munculnya lagu baru berjudul Drowned in the Sun. Ini bukanlah lagu yang dibuat langsung oleh Nirvana melainkan hasil dari program Artificial Intelligence (AI) bernama Magenta. Magenta merupakan program AI buatan Google yang mempelajari bagaimana memproduksi lagu berdasarkan gaya dari musisi tertentu dengan menganalisa karya-karya terdahulunya. Ternyata ini adalah gerakan dari Over The Bridge, organisasi yang bergerak menumbuhkan perhatian akan kesehatan mental di industri musik. Dengan nama Lost Tapes of the 27 Club, Over The Bridge menampilkan lagu yang ditulis dan sebagian besar dibawakan oleh mesin dengan gaya para musisi yang meninggal akibat kesehatan mental di umur 27 tahun.
Pembuatan lagu dari program Artificial Intelligence ini masih jarang didengar oleh publik atau dari musisi itu sendiri, pembuatan lagu secara umum masih yang populer digunakan hingga sekarang. Proses pembuatan lagu Nirvana dari dengan Artificial Intelligence ini dimulai dengan program AI menganalisa sampai 30 lagu dari masing-masing artis yang dituju, disinilah AI bekerja dalam hal mempelajari melodi vokal lagu, perubahan chord, riff dan solo gitar, pola drum, serta lirik. Analisa dari lagu-lagu ini akan memunculkan nuansa atau perkiraan gaya dari artis tersebut, dari sisi melodi, cara bernyanyi, dan lainnya, seperti bagaimana pilihan notes artis atau preferensi harmoni artis tersebut. Dari sini, program AI memperkirakan akan terdengar seperti apa komposisi ‘baru’ mereka atau dalam hal ini Band Nirvana.
BACA JUGA:
4 Pemanfaatan Data Science Di Balik Spotify
Artificial Intelligence: Mengubah Masa Depan Kehidupan Manusia
Dari project ini, muncul perhatian bagaimana AI dapat berdampak pada industri musik, kemungkinan di masa depan industri musik akan diisi lebih banyak oleh mesin dan sistem dibandingkan manusia. Kemungkinan ini dibantah oleh Over The Bridge, bahwa dalam pembuatan lagu-lagu ini termasuk lagu Nirvana dibutuhkan banyak sekali campur tangan manusia di dalamnya dari awal hingga akhir proses pembuatan, seperti produser musik, audio engineer, vokalis, dan lainnya. “A lot of people may think [AI] is going to replace musicians at some point, but at this point, the number of humans that are required just to get to a point where a song is listenable is actually quite significant.” Ungkap Sean O’Connor, direktur dari Over The Bridge.
Selain Nirvana, terdapat beragam artis lainnya yang masuk ke dalam project ini yaitu Amy Winehouse, The Doors, dan Jimi Hendrix. Mereka semua adalah musisi yang meninggal di umur 27 tahun akibat krisis kesehatan mental.
Project Lost Tapes of the 27 Club tentu bukan menjadi akhir dari keterlibatan Data Science atau Artificial Intelligence di industri kreatif terutama industri musik, melainkan menjadi gerbang pembuka untuk kemungkinan akan hal-hal lain yang terjadi. Karenanya, perlu lebih banyak orang yang mengerti kekuatan data untuk bisa mengeksplorasi dunia musik di mata Data Science.
Nirvana mengejutkan April 2021 publik dengan munculnya lagu baru berjudul Drowned in the Sun. Ini bukanlah lagu yang dibuat langsung oleh Nirvana melainkan hasil dari program Artificial Intelligence (AI) bernama Magenta. Magenta merupakan program AI buatan Google yang mempelajari bagaimana memproduksi lagu berdasarkan gaya dari musisi tertentu dengan menganalisa karya-karya terdahulunya. Ternyata ini adalah gerakan dari Over The Bridge, organisasi yang bergerak menumbuhkan perhatian akan kesehatan mental di industri musik. Dengan nama Lost Tapes of the 27 Club, Over The Bridge menampilkan lagu yang ditulis dan sebagian besar dibawakan oleh mesin dengan gaya para musisi yang meninggal akibat kesehatan mental di umur 27 tahun.
Pembuatan lagu dari program Artificial Intelligence ini masih jarang didengar oleh publik atau dari musisi itu sendiri, pembuatan lagu secara umum masih yang populer digunakan hingga sekarang. Proses pembuatan lagu Nirvana dari dengan Artificial Intelligence ini dimulai dengan program AI menganalisa sampai 30 lagu dari masing-masing artis yang dituju, disinilah AI bekerja dalam hal mempelajari melodi vokal lagu, perubahan chord, riff dan solo gitar, pola drum, serta lirik. Analisa dari lagu-lagu ini akan memunculkan nuansa atau perkiraan gaya dari artis tersebut, dari sisi melodi, cara bernyanyi, dan lainnya, seperti bagaimana pilihan notes artis atau preferensi harmoni artis tersebut. Dari sini, program AI memperkirakan akan terdengar seperti apa komposisi ‘baru’ mereka atau dalam hal ini Band Nirvana.
BACA JUGA:
4 Pemanfaatan Data Science Di Balik Spotify
Artificial Intelligence: Mengubah Masa Depan Kehidupan Manusia
Dari project ini, muncul perhatian bagaimana AI dapat berdampak pada industri musik, kemungkinan di masa depan industri musik akan diisi lebih banyak oleh mesin dan sistem dibandingkan manusia. Kemungkinan ini dibantah oleh Over The Bridge, bahwa dalam pembuatan lagu-lagu ini termasuk lagu Nirvana dibutuhkan banyak sekali campur tangan manusia di dalamnya dari awal hingga akhir proses pembuatan, seperti produser musik, audio engineer, vokalis, dan lainnya. “A lot of people may think [AI] is going to replace musicians at some point, but at this point, the number of humans that are required just to get to a point where a song is listenable is actually quite significant.” Ungkap Sean O’Connor, direktur dari Over The Bridge.
Selain Nirvana, terdapat beragam artis lainnya yang masuk ke dalam project ini yaitu Amy Winehouse, The Doors, dan Jimi Hendrix. Mereka semua adalah musisi yang meninggal di umur 27 tahun akibat krisis kesehatan mental.
Project Lost Tapes of the 27 Club tentu bukan menjadi akhir dari keterlibatan Data Science atau Artificial Intelligence di industri kreatif terutama industri musik, melainkan menjadi gerbang pembuka untuk kemungkinan akan hal-hal lain yang terjadi. Karenanya, perlu lebih banyak orang yang mengerti kekuatan data untuk bisa mengeksplorasi dunia musik di mata Data Science.