Bagaimana Artificial Intelligence Membantu Kehidupan Percintaanmu
By Claureina Diana | 11 Februari 2021
By Claureina Diana | 11 Februari 2021
Sadarkah kamu bahwa Artificial Intelligence digunakan di dalam Dating Apps? Di jaman yang serba canggih dan digital ini, kita memiliki akses yang lebih mudah untuk memperluas pergaulan bahkan mencari pasangan melalui kehadiran berbagai jenis dating apps seperti Tinder, Bumble, dan berbagai aplikasi dating lainnya!
Menurut penelitian Online Dating Magazine, terdapat 8000 situs dating online yang ada saat ini. Berkat kecanggihan teknologi kini proses pencarian pasangan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa kenal jarak dan waktu. Selain itu kehadiran AI ternyata juga membawa keuntungan bagi kamu yang sedang dalam proses pencarian ini. AI membantumu lebih dekat pada pasangan potensial yang selama ini jauh dari jangkauanmu dengan data analysis dan deep learning yang dimilikinya.
“Swiping has really become thrilling, tempting and engaging while using dating apps”
Umumnya pengguna aplikasi dating banyak menghabiskan waktunya pada bagian swipe right/left dibandingkan dengan perkenalan sesungguhnya melalui chat. Proses ini juga terkadang menjenuhkan, mengingat banyaknya profile yang harus kamu sortir secara manual hingga menemukan satu profile yang kamu cari.
Dengan menggunakan Recommender System, machine learning (ML) dapat membantu kamu lebih mudah dan cepat menemukan profil yang kamu cari tersebut. ML akan menggunakan clustering algorithm untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok berbeda yang terdapat dalam penggunanya. Mereka yang memiliki banyak kesamaan misalnya dari hobi, film yang disukai, pola berbelanja, umur, lokasi, dan berbagai kriteria lain akan dikategorikan ke dalam cluster kecil untuk membantu ML memberikan rekomendasi profile yang dianggap paling ‘sesuai’ dengan profile-mu!
Dengan data-data tersebut algoritma yang digunakan dapat menjalankan unsupervised learning untuk semakin mengerti profile seperti apa yang kamu cari. Jika prediksi yang dibuat semakin tepat, tentunya akan memudahkan bagi pengguna pada tahap pemilahan atau yang dikenal dengan swipe right/left. Dengan begitu, kamu bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal calon potensial mu dibandingkan untuk membanding-bandingkan beribu profile pengguna yang tersedia di aplikasi tersebut.
Dalam aplikasi dating online, impresi pertama yang dibuat berasal dari data-data dalam profile yang kamu sediakan. Namun seringkali orang bingung untuk menunjukan kepribadian yang sesungguhnya ke dalam bentuk profile yang menarik. Tanpa profile menarik, akan lebih sulit untuk mendapat match yang kamu harapkan, dan nantinya akan berpengaruh pada popularitas profilmu.
AI dapat membantumu dalam masalah yang satu ini. Dengan penggunaan algoritma AI pintar yang sudah dilatih, AI dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki profile-mu sehingga lebih banyak dilirik oleh pengguna lainnya. Contohnya AI dapat mendeteksi profile picture yang kamu gunakan dan memberikan rekomendasi profile picture seperti apa yang sebaiknya kamu gunakan untuk meningkatkan performa profile mu di aplikasi tersebut. Selain itu pada section-section tertentu AI dapat membantumu memberi rekomendasi apa yang bisa kamu isi di section tersebut yang banyak dicari oleh pengguna lainnya.
Salah satu stigma yang masih banyak melekat tentang dating apps adalah kebenaran dan keaslian dibalik suatu profile. Apakah orang yang ada dibalik profile tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang ditampilkan, ataukah itu hanya sebuah tipuan. Penipuan seperti ini memang cukup sering terjadi dan dampaknya memang sangat meresahkan bagi para pengguna aplikasi hingga akhirnya mereka kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi tersebut.
Namun peningkatan popularitas dating apps di masyarakat ternyata juga diikuti dengan peningkatan keamanan dating apps tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan AI. Dengan kemampuan analisa AI, profile picture sekalipun dapat dianalisa dan dipastikan kebenarannya. Dating apps kini telah menerapkan algoritma yang dapat membaca kejanggalan dalam aktivitas suatu profile yang dapat memicu masalah, dan dengan segera profile tersebut dapat di blokir.
Motif yang digunakan dalam tindakan penipuan beragam, misalnya membuat beberapa akun palsu. Namun kini penggunaan AI dapat mendeteksi penipuan sejenis ini. Dengan masuk dalam beberapa akun di satu tempat yang sama AI akan mendeteksi jika ada kejanggalan pada akun-akun tersebut. Signal yang dikirim inilah yang akan menjadi petunjuk bagi aplikasi untuk menindak lanjuti dan mencegah tindakan para oknum yang tidak bertanggung jawab, agar bisa mendapat kepercayaan lebih besar dari para penggunanya.
Pada bagian selanjutnya kita akan melihat bagaimana artificial intelligence membantumu menemukan pasangan yang kamu cari di beberapa dating apps terkenal ini
Entah kamu salah satu pengguna, atau sekadar tahu saja, kamu pasti pernah mendengar tentang aplikasi yang satu ini. Tinder adalah aplikasi dating asal Amerika yang dimulai pada tahun 2012 untuk membantumu menemukan pasangan berdasarkan lokasi di mana mereka berada. Seiring perkembangan, kini Tinder merupakan aplikasi dating terbesar dengan total 1,7 Miliar swipes terjadi setiap harinya di aplikasi tersebut di seluruh dunia.
Kepopuleran Tinder ini juga disebabkan oleh inovasi-inovasi yang dilakukan di aplikasinya, yang membuat para pengguna semakin tertarik dan betah saat menggunakan aplikasi Tinder.
Kamu bisa memanfaatkan fitur verified profile agar profil-mu lebih dipercaya oleh calon match kamu. Caranya hanya dengan mengambil selfie dari dalam aplikasi Tinder, lalu AI secara real time akan mencocokan gambar selfie tersebut dengan foto profil lain yang sudah kamu upload sebelumnya.
Aplikasi dating lain yang tidak kalah terkenal dan cukup favorit di Indonesia adalah Bumble. Perbedaan paling menonjol dari aplikasi ini yaitu perempuan lah yang harus memulai inisiatif pertama dalam percakapan yang terjadi setelah kedua profile ‘match’. Selain untuk menemukan pasangan, Bumble juga menyediakan fitur seperti membangun pertemanan, dan memperluas jaringan karir dalam aplikasi yang sama.
Sebelumnya Bumble menerima cukup banyak kasus asusila yang terjadi dalam aplikasinya, dan dengan segera Bumble mengambil tindakan untuk menjaga kepuasan pengalaman para penggunanya. Bumble menerapkan Private Detector berbasis AI dalam aplikasinya yang dapat mendeteksi foto yang masuk untuk menghindari penyebaran foto yang melanggar peraturan komunitas Bumble.
Badoo merupakan pelopor di bidang ini, yaitu sebagai aplikasi dating tertua yang ada. Badoo sudah ada sejak tahun 2006, bahkan sebelum orang percaya dengan keberadaan aplikasi dating. Fitur-fitur yang dimiliki pun cukup lengkap seperti swipe option, filtering, dan messaging.
Namun Badoo menambahkan fitur unik yang sangat menyenangkan bagi para penggunanya, yaitu fitur ‘finding celebrity lookalike’. Dalam fitur ini, Badoo menggunakan teknologi AI yaitu facial recognition untuk dapat memberikan rekomendasi profile yang memiliki kemiripan dengan foto selebriti yang kita masukkan pada kolom find. Hal ini akan sangat menarik, meskipun tidak terlalu efektif dalam pencarian pasangan karena tampilan fisik bukanlah satu-satunya standar yang digunakan dalam mencari profile pasangan yang sesuai.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, proses menemukan pasangan berbeda bagi setiap orang. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba jika kamu belum menemukannya hingga saat ini. Siapa tahu dengan beberapa swipe left dan sedikit usaha tambahan kamu akan menemukan orang yang kamu cari selama ini.
Goodluck on finding one and don’t forget to keep spreading the love!
Sadarkah kamu bahwa Artificial Intelligence digunakan di dalam Dating Apps? Di jaman yang serba canggih dan digital ini, kita memiliki akses yang lebih mudah untuk memperluas pergaulan bahkan mencari pasangan melalui kehadiran berbagai jenis dating apps seperti Tinder, Bumble, dan berbagai aplikasi dating lainnya!
Menurut penelitian Online Dating Magazine, terdapat 8000 situs dating online yang ada saat ini. Berkat kecanggihan teknologi kini proses pencarian pasangan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa kenal jarak dan waktu. Selain itu kehadiran AI ternyata juga membawa keuntungan bagi kamu yang sedang dalam proses pencarian ini. AI membantumu lebih dekat pada pasangan potensial yang selama ini jauh dari jangkauanmu dengan data analysis dan deep learning yang dimilikinya.
“Swiping has really become thrilling, tempting and engaging while using dating apps”
Umumnya pengguna aplikasi dating banyak menghabiskan waktunya pada bagian swipe right/left dibandingkan dengan perkenalan sesungguhnya melalui chat. Proses ini juga terkadang menjenuhkan, mengingat banyaknya profile yang harus kamu sortir secara manual hingga menemukan satu profile yang kamu cari.
Dengan menggunakan Recommender System, machine learning (ML) dapat membantu kamu lebih mudah dan cepat menemukan profil yang kamu cari tersebut. ML akan menggunakan clustering algorithm untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok berbeda yang terdapat dalam penggunanya. Mereka yang memiliki banyak kesamaan misalnya dari hobi, film yang disukai, pola berbelanja, umur, lokasi, dan berbagai kriteria lain akan dikategorikan ke dalam cluster kecil untuk membantu ML memberikan rekomendasi profile yang dianggap paling ‘sesuai’ dengan profile-mu!
Dengan data-data tersebut algoritma yang digunakan dapat menjalankan unsupervised learning untuk semakin mengerti profile seperti apa yang kamu cari. Jika prediksi yang dibuat semakin tepat, tentunya akan memudahkan bagi pengguna pada tahap pemilahan atau yang dikenal dengan swipe right/left. Dengan begitu, kamu bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengenal calon potensial mu dibandingkan untuk membanding-bandingkan beribu profile pengguna yang tersedia di aplikasi tersebut.
Dalam aplikasi dating online, impresi pertama yang dibuat berasal dari data-data dalam profile yang kamu sediakan. Namun seringkali orang bingung untuk menunjukan kepribadian yang sesungguhnya ke dalam bentuk profile yang menarik. Tanpa profile menarik, akan lebih sulit untuk mendapat match yang kamu harapkan, dan nantinya akan berpengaruh pada popularitas profilmu.
AI dapat membantumu dalam masalah yang satu ini. Dengan penggunaan algoritma AI pintar yang sudah dilatih, AI dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki profile-mu sehingga lebih banyak dilirik oleh pengguna lainnya. Contohnya AI dapat mendeteksi profile picture yang kamu gunakan dan memberikan rekomendasi profile picture seperti apa yang sebaiknya kamu gunakan untuk meningkatkan performa profile mu di aplikasi tersebut. Selain itu pada section-section tertentu AI dapat membantumu memberi rekomendasi apa yang bisa kamu isi di section tersebut yang banyak dicari oleh pengguna lainnya.
Salah satu stigma yang masih banyak melekat tentang dating apps adalah kebenaran dan keaslian dibalik suatu profile. Apakah orang yang ada dibalik profile tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang ditampilkan, ataukah itu hanya sebuah tipuan. Penipuan seperti ini memang cukup sering terjadi dan dampaknya memang sangat meresahkan bagi para pengguna aplikasi hingga akhirnya mereka kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi tersebut.
Namun peningkatan popularitas dating apps di masyarakat ternyata juga diikuti dengan peningkatan keamanan dating apps tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan AI. Dengan kemampuan analisa AI, profile picture sekalipun dapat dianalisa dan dipastikan kebenarannya. Dating apps kini telah menerapkan algoritma yang dapat membaca kejanggalan dalam aktivitas suatu profile yang dapat memicu masalah, dan dengan segera profile tersebut dapat di blokir.
Motif yang digunakan dalam tindakan penipuan beragam, misalnya membuat beberapa akun palsu. Namun kini penggunaan AI dapat mendeteksi penipuan sejenis ini. Dengan masuk dalam beberapa akun di satu tempat yang sama AI akan mendeteksi jika ada kejanggalan pada akun-akun tersebut. Signal yang dikirim inilah yang akan menjadi petunjuk bagi aplikasi untuk menindak lanjuti dan mencegah tindakan para oknum yang tidak bertanggung jawab, agar bisa mendapat kepercayaan lebih besar dari para penggunanya.
Pada bagian selanjutnya kita akan melihat bagaimana artificial intelligence membantumu menemukan pasangan yang kamu cari di beberapa dating apps terkenal ini
Entah kamu salah satu pengguna, atau sekadar tahu saja, kamu pasti pernah mendengar tentang aplikasi yang satu ini. Tinder adalah aplikasi dating asal Amerika yang dimulai pada tahun 2012 untuk membantumu menemukan pasangan berdasarkan lokasi di mana mereka berada. Seiring perkembangan, kini Tinder merupakan aplikasi dating terbesar dengan total 1,7 Miliar swipes terjadi setiap harinya di aplikasi tersebut di seluruh dunia.
Kepopuleran Tinder ini juga disebabkan oleh inovasi-inovasi yang dilakukan di aplikasinya, yang membuat para pengguna semakin tertarik dan betah saat menggunakan aplikasi Tinder.
Kamu bisa memanfaatkan fitur verified profile agar profil-mu lebih dipercaya oleh calon match kamu. Caranya hanya dengan mengambil selfie dari dalam aplikasi Tinder, lalu AI secara real time akan mencocokan gambar selfie tersebut dengan foto profil lain yang sudah kamu upload sebelumnya.
Aplikasi dating lain yang tidak kalah terkenal dan cukup favorit di Indonesia adalah Bumble. Perbedaan paling menonjol dari aplikasi ini yaitu perempuan lah yang harus memulai inisiatif pertama dalam percakapan yang terjadi setelah kedua profile ‘match’. Selain untuk menemukan pasangan, Bumble juga menyediakan fitur seperti membangun pertemanan, dan memperluas jaringan karir dalam aplikasi yang sama.
Sebelumnya Bumble menerima cukup banyak kasus asusila yang terjadi dalam aplikasinya, dan dengan segera Bumble mengambil tindakan untuk menjaga kepuasan pengalaman para penggunanya. Bumble menerapkan Private Detector berbasis AI dalam aplikasinya yang dapat mendeteksi foto yang masuk untuk menghindari penyebaran foto yang melanggar peraturan komunitas Bumble.
Badoo merupakan pelopor di bidang ini, yaitu sebagai aplikasi dating tertua yang ada. Badoo sudah ada sejak tahun 2006, bahkan sebelum orang percaya dengan keberadaan aplikasi dating. Fitur-fitur yang dimiliki pun cukup lengkap seperti swipe option, filtering, dan messaging.
Namun Badoo menambahkan fitur unik yang sangat menyenangkan bagi para penggunanya, yaitu fitur ‘finding celebrity lookalike’. Dalam fitur ini, Badoo menggunakan teknologi AI yaitu facial recognition untuk dapat memberikan rekomendasi profile yang memiliki kemiripan dengan foto selebriti yang kita masukkan pada kolom find. Hal ini akan sangat menarik, meskipun tidak terlalu efektif dalam pencarian pasangan karena tampilan fisik bukanlah satu-satunya standar yang digunakan dalam mencari profile pasangan yang sesuai.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, proses menemukan pasangan berbeda bagi setiap orang. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba jika kamu belum menemukannya hingga saat ini. Siapa tahu dengan beberapa swipe left dan sedikit usaha tambahan kamu akan menemukan orang yang kamu cari selama ini.
Goodluck on finding one and don’t forget to keep spreading the love!