Data Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
08 Februari 2022
08 Februari 2022
Apa itu data kuantitatif? Jika dilihat dari nilainya, secara umum data dikelompokkan menjadi dua, yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Dalam pengertian sederhana, data kuantitatif berhubungan dengan angka, sedangkan data kualitatif lebih berisi deskripsi atau narasi.
Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai data kuantitatif, mulai dari pengertian, jenis, teknik analisis, hingga contohnya. Mari pelajari bersama.
Data kuantitatif adalah suatu data, yang jika dilihat dari nilainya, terdiri dari rangkaian angka. Tiap dataset yang ada memiliki suatu nilai numerik unik yang melekat. Nilai data yang merupakan rangkaian angka membuat data jenis ini dapat dihitung secara matematis dan dianalisis secara statistik. Mudahnya, data kuantitatif berisi informasi yang bisa menjawab pertanyaan semacam, “Berapa banyak?” atau “Seberapa sering?”.
Adanya data kuantitatif memastikan pengukuran tetap terkontrol. Ini karena penghitungan data bersifat sistematis sekaligus matematis. Artinya, nilai data bisa diketahui pasti dan tidak mungkin berubah. Selama proses analisis benar, nilai yang ditampilkan pasti akan sama.
Jenis data kuantitatif ada bermacam-macam. Namun, yang paling sering digunakan ada lima, yaitu counter, pengukuran objek fisik, perhitungan sensorik, proyeksi data, dan kuantifikasi entitas kualitatif. Berikut penjelasannya masing-masing:
Jenis data ini menyamakan hitungan dengan entitas. Contohnya, data jumlah orang yang memakai smartphone keluaran Samsung.
Data yang menghitung pengukuran benda fisik, apa pun itu. Contoh data kuantitatif pada jenis ini adalah developer perumahan yang mengukur bidang tanah sebelum dijadikan bangunan rumah nantinya.
Suatu mekanisme yang bekerja untuk “menerjemahkan” perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar secara konstan hingga menjadi suatu informasi yang dapat diukur. Contoh penerapannya adalah alat pengukur suhu udara yang terhubung dengan komputer sehingga perubahan suhu bisa langsung diketahui.
Dalam proyeksi data, analis mengestimasi atau memprediksi kuantitas menggunakan algoritma, kecerdasan buatan (AI), atau analisis manual. Misalnya, Anda baru saja meluncurkan produk baru, maka analisis proyeksi data bisa membantu untuk memprediksi peningkatan penjualan.
Secara sederhana, kuantifikasi entitas kualitatif berarti mengidentifikasi nilai kuantitatif dari suatu data kualitatif. Penerapan yang paling banyak dilakukan adalah survei kepuasan pelanggan dengan skala 1-5 alih-alih respons seperti “baik”, “kurang memuaskan” atau “perlu ditingkatkan”.
Data kuantitatif hadir dalam rangkaian angka, analisis matematis, dan analisis statistik sehingga dapat diolah kembali untuk menetapkan hasil yang konklusif. Secara garis besar, ada dua teknik pengumpulan data kuantitatif, yaitu:
Mulanya, survei dilakukan dengan menggunakan lembar pertanyaan yang dijawab oleh responden. Namun, seiring berjalannya waktu, survei berkembang dan menggunakan medium online.
Survei menggunakan pertanyaan close-ended. Artinya, lingkup jawaban telah dibatasi oleh peneliti. Terdapat beberapa pilihan jawaban yang dianggap paling tepat untuk suatu situasi yang ditanyakan. Model pertanyaan tertutup tersebut membuat pengumpulan data ini menjadi lebih efektif.
Teknik pengumpulan data melalui survei sejatinya merupakan bagian integral dalam mengumpulkan umpan balik dari audiens yang jumlahnya lebih besar dari ukuran konvensional. Perlu diingat juga, tanggapan survei yang dikumpulkan peneliti harus benar-benar dipastikan integritasnya agar nantinya hasil penelitian data dapat diterapkan ke seluruh populasi tanpa adanya perbedaan signifikan.
Selain survei, ada juga teknik pengumpulan data kuantitatif melalui wawancara one-on-on. Dulu, teknik ini dilakukan dengan tatap muka langsung antara peneliti dan responden. Namun, kini wawancara one-on-one juga memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga mulai beralih pada metode online seperti video call.
Teknik pengumpulan data yang satu ini menawarkan kesempatan untuk mengumpulkan data yang lebih luas dari pihak responden. Wawancara kuantitatif sangat sistematis dan terstruktur sehingga data yang didapat sesuai kebutuhan peneliti, namun tetap berintegritas.
Selain dua teknik pengumpulan data di atas, terkadang peneliti juga menggunakan beberapa metode lain seperti analytics tools, melakukan sampling atas probabilitas yang ada, atau menggunakan open-source dataset yang tersedia di dunia maya. Ada kalanya, peneliti juga menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data sekaligus dalam suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang benar-benar sesuai dan nantinya dapat diterapkan pada keseluruhan populasi.
Data kuantitatif adalah data berupa rangkaian angka dengan hasil analisis matematis dan statistik sehingga bisa digunakan untuk menetapkan hasil yang konklusif. Untuk mengumpulkan data ini bisa melalui dua teknik, yaitu survei dan wawancara one-on-one antara peneliti dengan responden.
Anda memiliki data kuantitatif, namun belum tahu bagaimana cara mengolahnya agar menjadi informasi baru yang lebih bernilai? Anda bisa mulai dengan mengikuti kelas Algoritma Data Science School. Tersedia berbagai pilihan kelas data science yang bisa Anda ikuti sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini!
Referensi:
Apa itu data kuantitatif? Jika dilihat dari nilainya, secara umum data dikelompokkan menjadi dua, yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Dalam pengertian sederhana, data kuantitatif berhubungan dengan angka, sedangkan data kualitatif lebih berisi deskripsi atau narasi.
Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai data kuantitatif, mulai dari pengertian, jenis, teknik analisis, hingga contohnya. Mari pelajari bersama.
Data kuantitatif adalah suatu data, yang jika dilihat dari nilainya, terdiri dari rangkaian angka. Tiap dataset yang ada memiliki suatu nilai numerik unik yang melekat. Nilai data yang merupakan rangkaian angka membuat data jenis ini dapat dihitung secara matematis dan dianalisis secara statistik. Mudahnya, data kuantitatif berisi informasi yang bisa menjawab pertanyaan semacam, “Berapa banyak?” atau “Seberapa sering?”.
Adanya data kuantitatif memastikan pengukuran tetap terkontrol. Ini karena penghitungan data bersifat sistematis sekaligus matematis. Artinya, nilai data bisa diketahui pasti dan tidak mungkin berubah. Selama proses analisis benar, nilai yang ditampilkan pasti akan sama.
Jenis data kuantitatif ada bermacam-macam. Namun, yang paling sering digunakan ada lima, yaitu counter, pengukuran objek fisik, perhitungan sensorik, proyeksi data, dan kuantifikasi entitas kualitatif. Berikut penjelasannya masing-masing:
Jenis data ini menyamakan hitungan dengan entitas. Contohnya, data jumlah orang yang memakai smartphone keluaran Samsung.
Data yang menghitung pengukuran benda fisik, apa pun itu. Contoh data kuantitatif pada jenis ini adalah developer perumahan yang mengukur bidang tanah sebelum dijadikan bangunan rumah nantinya.
Suatu mekanisme yang bekerja untuk “menerjemahkan” perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar secara konstan hingga menjadi suatu informasi yang dapat diukur. Contoh penerapannya adalah alat pengukur suhu udara yang terhubung dengan komputer sehingga perubahan suhu bisa langsung diketahui.
Dalam proyeksi data, analis mengestimasi atau memprediksi kuantitas menggunakan algoritma, kecerdasan buatan (AI), atau analisis manual. Misalnya, Anda baru saja meluncurkan produk baru, maka analisis proyeksi data bisa membantu untuk memprediksi peningkatan penjualan.
Secara sederhana, kuantifikasi entitas kualitatif berarti mengidentifikasi nilai kuantitatif dari suatu data kualitatif. Penerapan yang paling banyak dilakukan adalah survei kepuasan pelanggan dengan skala 1-5 alih-alih respons seperti “baik”, “kurang memuaskan” atau “perlu ditingkatkan”.
Data kuantitatif hadir dalam rangkaian angka, analisis matematis, dan analisis statistik sehingga dapat diolah kembali untuk menetapkan hasil yang konklusif. Secara garis besar, ada dua teknik pengumpulan data kuantitatif, yaitu:
Mulanya, survei dilakukan dengan menggunakan lembar pertanyaan yang dijawab oleh responden. Namun, seiring berjalannya waktu, survei berkembang dan menggunakan medium online.
Survei menggunakan pertanyaan close-ended. Artinya, lingkup jawaban telah dibatasi oleh peneliti. Terdapat beberapa pilihan jawaban yang dianggap paling tepat untuk suatu situasi yang ditanyakan. Model pertanyaan tertutup tersebut membuat pengumpulan data kuantitatif menjadi lebih efektif.
Teknik pengumpulan data melalui survei sejatinya merupakan bagian integral dalam mengumpulkan umpan balik dari audiens yang jumlahnya lebih besar dari ukuran konvensional. Perlu diingat juga, tanggapan survei yang dikumpulkan peneliti harus benar-benar dipastikan integritasnya agar nantinya hasil penelitian data dapat diterapkan ke seluruh populasi tanpa adanya perbedaan signifikan.
Selain survei, ada juga teknik pengumpulan data kuantitatif melalui wawancara one-on-on. Dulu, teknik ini dilakukan dengan tatap muka langsung antara peneliti dan responden. Namun, kini wawancara one-on-one juga memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga mulai beralih pada metode online seperti video call.
Teknik pengumpulan data yang satu ini menawarkan kesempatan untuk mengumpulkan data yang lebih luas dari pihak responden. Wawancara kuantitatif sangat sistematis dan terstruktur sehingga data yang didapat sesuai kebutuhan peneliti, namun tetap berintegritas.
Selain dua teknik pengumpulan data di atas, terkadang peneliti juga menggunakan beberapa metode lain seperti analytics tools, melakukan sampling atas probabilitas yang ada, atau menggunakan open-source dataset yang tersedia di dunia maya. Ada kalanya, peneliti juga menggabungkan beberapa teknik pengumpulan data sekaligus dalam suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang benar-benar sesuai dan nantinya dapat diterapkan pada keseluruhan populasi.
Referensi:
Data kuantitatif adalah data berupa rangkaian angka dengan hasil analisis matematis dan statistik sehingga bisa digunakan untuk menetapkan hasil yang konklusif. Untuk mengumpulkan data ini bisa melalui dua teknik, yaitu survei dan wawancara one-on-one antara peneliti dengan responden.
Anda memiliki data kuantitatif, namun belum tahu bagaimana cara mengolahnya agar menjadi informasi baru yang lebih bernilai? Anda bisa mulai dengan mengikuti kelas Algoritma Data Science School. Tersedia berbagai pilihan kelas data science yang bisa Anda ikuti sesuai kebutuhan. Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini!