Revolusi Ekonomi Indonesia Melalui Pekerjaan Berbasis Data
By: Margaretha Sinaga | January 5th, 2018
Algoritma merupakan pusat belajar data sains pertama di Jakarta yang baru saja menggelar acara “academy launch” pada 5 Desember 2017 di Block71 Jakarta. Kegiatan ini merupakan perkenalan resmi akademi Algoritma yang akan dimulai pada bulan Januari 2018. Acara peluncuran akademi ini dihadiri oleh setidaknya 20 media lokal dan nasional serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia dan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia. Hadir sebagai pembuka acara adalah Hanifah Makarim, Kasubdit Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan Deputi Akses Permodalan BEKRAF, yang menyampaikan bahwa salah satu tugas BEKRAF adalah mendukung Algoritma untuk bertemu dengan calon investor dan membantu pemasaran akan pentingnya data sains di Indonesia.
Selain itu, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, juga hadir menyatakan dukungan dan harapannya bagi Algoritma. Data sungguh banyak beredar di Indonesia dan seharusnya kita bisa menggunakan data tersebut dengan tepat guna. Semuel juga menambahkan bahwa pengolahan data Indonesia belum maksimal karena kurangnya sumber daya manusia yang mampu menjalankan tugas ini dengan baik. Disinilah Algoritma hadir sebagai jembatan yang strategis untuk menciptakan iklim bekerja berdasarkan pengolahan data. “Terima kasih atas kehadiran Algoritma. Mudah-mudahan bisa berkontribusi dan menciptakan banyak talent yang dapat mengolah data”, ungkap Semuel.
Dalam acara ini, Algoritma juga menghadirkan beberapa pembicara dalam diskusi panel dari perusahaan rekanan yang membahas mengenai karir dalam data. Diskusi panel yang dimoderatori oleh Nayoko Wicaksono (Managing Director Algoritma) ini mengupas bagaimana aplikasi pekerjaan data scientist di beberapa perusahaan di Indonesia. Pembicara yang hadir dan memberikan insight adalah Norman Sasono (Co-founder & CTO Bizzy Indonesia), Irzan Raditya (CEO Kata.ai), Galvin Marne (Head of Marketing, Iflix Indonesia), Suwandi Soh (CEO Sleekr), Natali Ardianto (Co-founder & CTO Tiket.com).
Data sains banyak disebut sebagai “the new oil”. Jika beberapa tahun lalu minyak merupakan sumber daya yang paling mahal dan paling banyak dicari orang, saat ini minyak telah digantikan oleh data. Data menjadi sumber daya yang sangat mahal dan penting bagi semua jenis industri karena data dapat membantu para pengambil keputusan untuk menentukan arah bisnis. Data sifatnya sangat cepat, bervariasi, dan sangat banyak jumlahnya. Data ini dapat berupa informasi mengenai data diri seorang pelanggan dan sejarah pembelian selama beberapa bulan, data pengunjung museum dalam satu minggu, data penjualan sepeda motor di Jakarta, data curah hujan, dan lain-lain. Semua jenis data ini menjadi bernilai guna apabila diolah dan dianalisis dengan benar. Untuk dapat memanfaatkan data dengan tepat guna, dibutuhkan ilmu yang dinamakan data sains. Data sains adalah pengetahuan yang dibutuhkan untuk memperoleh data, menganalisanya, sampai melaporkan hasil data yang dapat ditampilkan dalam bentuk matrik bisnis sampai perilaku pengguna dalam perusahaan.
Algoritma adalah penyedia akademi data sains, yang bisa diikuti oleh siapa saja tanpa latar belakang programming atau statistika. Dibangun dengan tujuan mengisi kekosongan antara permintaan dan persediaan data scientist di Indonesia, Algoritma melihat bahwa kesempatan ini sangat tepat untuk memperkuat ekonomi Indonesia dengan mendukung iklim bekerja berdasarkan data.
“Algoritma menyediakan pelatihan intensif data science bagi siapa saja yang tertarik menjadi data scientist dalam waktu singkat”, kata Nayoko, co-founder Algoritma. Sebagai penyedia pendidikan data sains satu-untuk-semua, Algoritma membantu setiap siswanya bukan hanya dalam kebutuhan akademis namun juga pekerjaan. Algoritma memberikan pelatihan data science disertai dengan contoh dan aplikasi yang sebenarnya di dunia kerja, dukungan pengembangan karir, jaringan korporat dan komunitas, serta bantuan dari mentor yang ahli di bidangnya masing-masing. Algoritma juga menyediakan kesempatan bekerja bagi para lulusan yang memenuhi kualifikasi tertentu.
Kurikulum Algoritma dibagi menjadi dua spesifikasi, yakni visualisasi data dan pembelajan mesin (machine learning). Dalam dua spesifikasi ini, setiap siswa akan belajar menggunakan bahasa pemrograman R dan/atau Python. Setiap siswa tidak diwajibkan untuk mengambil dua spesifikasi sekaligus karena masing-masing spesifikasi mempunyai projek yang berbeda di akhir akademi. Sejak Juli sampai November 2017, Algoritma sudah meluluskan sebanyak 175 siswa yang merupakan gabungan spesifikasi visualisasi data dan pembelajaran mesin. Para lulusan ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari fresh graduates, programmer, IT manager, sales and marketing officer, risk management officer, CTO, dan CEO. Semua lulusan tersebut merupakan para siswa yang menghadiri pelatihan Algoritma yang diadakan selama 3 hari dan berhasil membangun projek untuk masing-masing spesifikasi.
Pada bulan Januari 2018, Algoritma mulai membuka kelas akademi, yakni belajar data sains secara intensif selama 6 bulan. Setiap peserta dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti spesifikasi visualisasi data atau pembelajaran mesin atau keduanya. Masing-masing kelas akan berlangsung dengan maksimal peserta sebanyak 20 orang dan setiap peserta akan dibantu oleh asisten pengajar. Iklim belajar di Algoritma didesain senyaman dan seefektif mungkin agar setiap peserta berhasil menyelesaikan projek yang ditugaskan di akhir akademi.
PRESS CONTACTS
Megy Logen
Senior Business Development Associate
megy@algorit.ma
+62.877.8817.7412