fbpx

Seperti Apa Peran Data Scientist di Industri 4.0?

By Prahariezka Arfienda   |   November 26, 2018

Istilah Industri 4.0 mengacu pada revolusi industri keempat yang ditandai dengan bertumbuhnya tren di bidang otomasi, Internet of Things (IoT), Big Data, dan teknologi Cloud Computing. Seperti halnya tenaga uap, listrik, dan komputer versi awal di masa lalu, integrasi antara teknologi tersebut akan mengubah industri di masa depan menjadi industri yang lebih cerdas.

Ketika kita membicarakan Industri 4.0, ada beberapa elemen penting yang disebut-sebut menjadi pendorong berkembangnya Industri 4.0, di antaranya:

  • Internet of Things (IoT)
  • Big Data
  • Cloud Computing
  • Robotik
  • Artificial Intelligence (AI)

Apa kesamaan dari IoT, Big Data, Cloud Computing, AI dan Machine Learning? Semuanya saling membutuhkan dan memiliki data. Tanpa data, tidak akan ada Big Data (apalah artinya Big Data jika hanya Big saja tanpa Data?), tidak akan ada data yang bisa diolah untuk menciptakan AI, dan IoT juga tidak akan memenuhi kebutuhan manusia secara akurat.

Ilustrasi Artificial Intelligence. Sumber gambar:SETI Berkeley

Banyaknya jumlah data yang dihasilkan oleh manusia dan perangkat terus mendorong perkembangan teknologi yang dapat mewadahi kebutuhan untuk mengatur dan memproses informasi yang terus bertambah. Data science atau ilmu data pun semakin marak digunakan di berbagai industri untuk mewadahi kebutuhan tersebut. Kini, data science menjadi tool yang sangat berharga bagi industri untuk mentransformasi data menjadi informasi penting.

Transformasi digital yang suskes tentunya tidak akan mungkin terjadi tanpa kolaborasi yang baik antara manusia dan mesin. Oleh karena itu, selain faktor-faktor pendorong tadi, Industri 4.0 juga membutuhkan sentuhan manusia yang ahli dalam mengolah dan menangani data.

Untuk melakukan hal tersebut, industri membutuhkan data scientist. Kini, data scientist memainkan peranan yang sangat penting untuk memahami bagaimana hal bekerja dalam sebuah perusahaan.

’Sherlock Holmes’ di balik layar

Sumber gambar: Pixabay

Kalau Sherlock Holmes mengandalkan kemampuan analisisnya dengan perhatian ekstra kepada detail dan kemampaun berpikir analisisnya yang di atas rata-rata, bisa dibilang data scientist juga seperti itu.

Seorang data scientist adalah detektif yang mampu mengungkap permasalahan atau menciptakan solusi dengan data yang ada. Sebagai data scientist, kamu perlu memiliki kemampuan analisis yang baik, serta tingkat ketelitian saat melihat data. Jadi, kamu dapat menentukan metode atau algoritma seprti apa yang harus diaplikasikan. Kamu juga perlu memahami ekosistem data seperti apa yang cocok untuk kondisi tersebut.

Seorang data scientist memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk dapat memenuhi kebutuhan layanan data science yang terus berkembang di berbagai industri. Seorang data scientist dituntut untuk memiliki keterampilan atau pengetahuan muti-disiplin. Mulai dari ilmu komputer, matematika, statistika, hingga pengetahuan seputar industri yang kamu tekuni.

Memecahkan teka-teki unstructured data

Sumber gambar: Pexels

Data yang dianalisis oleh data scientist kebanyakan bersifat unstructured data. Jika structured data adalah data yang teratur, memiliki kategori yang jelas, serta mudah dibaca atau diolah secara otomatis oleh komputer, unstructured data sebaliknya.

Sayangnya (atau untungnya?), unstructured data jumlahnya terus berkembang. Data jenis ini biasanya datang dari informasi yang dimasukkan oleh manusia. Misalnya, review pelanggan, email, post di media sosial, video, dan lain sebagainya.

Biasanya, perusahaan mempekerjakan data scientist untuk menangani model data yang seperti ini. Unstructured data biasanya lebih sulit untuk disortir atau ditangani secara otomatis oleh mesin, dan membutuhkan investasi yang besar untuk mengelolanya.

Oleh karena itu, dibutuhkan data scientist yang dapat menciptakan teknologi untuk membantu bisnis menciptakan algoritma atau teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi unstructred data tersebut.

Informan berbasis data

Sumber gambar: Pexels

Dengan berlimpahnya data dalam Industri 4.0 saat ini, perusahaan memerlukan data scientist untuk berperan sebagai informan. Artinya, seorang data scientist harus dapat memberikan informasi berbasis data yang dapat membantu keputusan bisnis dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Misalnya, bagaimana caranya untuk meningkatkan efisiensi jam operasional mesin dalam pabrik, memberikan prediksi kondisi pasar, hal apa saja yang menjadi tanda-tanda pelanggan akan meninggalkan produk dan beralih pada mereka lain, dan sebagainya. Seorang data scientist bisa menyelamatkan perusahaan dari pengambilan keputusan yang salah, memprediksi kejadian tak diinginkan yang bisa dihindari, serta membantu menemukan solusi untuk sebuah permasalahan bisnis.

Oleh karena itu, data scientist juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat menginformasikan temuannya dengan mudah dipahami oleh orang-orang non teknis yang membutuhkan insight tersebut.

Tips: Mengelola Sumber Daya Manusia di Industri 4.0

Sumber gambar: Pexels

Ada miskonsepsi bahwa Industri 4.0 berpotensi untuk menghapuskan peranan manusia dalam banyak pekerjaan. Padahal, era ini sebetulnya membantu kita–manusia, untuk dapat melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan jauh lebih efisien.

Dalam memasuki Industri 4.0 ini, tantangan dalam mencari sumber daya manusia sepertinya akan bertambah. Perusahaan perlu mencari tahu apa saja keterampilan dan kemampuan yang akan dibutuhkan dalam industri di masa depan. Lalu, menemukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tersebut.

Apabila kamu memiliki karyawan dengan kemauan belajar tinggi dan ingin terus berkembang, pertahankanlah dan berikanlah fasilitas belajar yang mencukupi bagi karyawan tersebut. Karena di Industri 4.0 ini, hanya mereka yang mau berkembang dan beradaptasi dengan perubahan yang akan mampu mengalahkan mesin.

Things get done only if the data we gather can inform and inspire those in a position to make [a] difference
– Mike Schmoker

Ilustrasi oleh: Fajar Kuswandha

Prahariezka Arfienda Satrianti
Content Chieftain

A (startup, tech, and digital media) geek. Kalau tidak sedang menulis artikel tentang data science, biasanya menulis review film atau menekuni fotografi.
Bisa disapa di arfie@algorit.ma.

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

Daftar Data Science Academy di Sini!