fbpx
metaverse

Proyek AI Terbaru Meta

Bunga Dea Laraswati I 04 Maret 2022

Hidup di dunia digital seperti avatar telah menjadi impian sebagian orang, mungkin gamers akan sangat relate dengan hal ini, atau jika Anda pernah menyaksikan film Ready Player One, hal seperti ini nampaknya akan segera menjadi kenyataan dengan dicanangkannya Metaverse.Pergantian nama Facebook Inc menjadi Meta, menjadi permulaan ramainya perbincangan tentang Metaverse. Pada Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu Metaverse, kenapa facebook mengganti namanya menjadi Meta, dan project AI yang Meta gunakan pada Metaverse versinya.

Apa itu Metaverse?

Matthew ball, seorang penulis The Metaverse Primer, mengartikan Metaverse sebagai jaringan luas dari dunia virtual 3D yang bekerja secara real-time dan persisten serta mendukung kesinambungan identitas objek sejarah pembayaran dan hak yang mana dunia itu dialami secara serempak oleh jumlah pengguna yang tidak terbatas.

Jika Anda masih bingung, mungkin definisi yang Facebook berikan akan lebih menjelaskan. Facebook mendefinisikan Metaverse sebagai seperangkat ruang virtual yang Anda dapat ciptakan dan jelajahi dengan orang lain yang tidak berada di ruang fisik yang sama dengan Anda.

Jika masih bingung juga, seperti yang sudah disinggung di awal, tentang film Ready Player one yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ernest Cline mungkin akan sedikit menggambarkannya. Ready Player One menceritakan seorang remaja yang hidup di tahun 2045. Di zaman ini, global warming sudah meluas dan keadaan ekonomi memburuk. Satu-satunya pelarian bagi remaja ini adalah bermain di dunia virtual reality bernama OASIS.

Atau permainan bernama fortnite atau roblox, nah Metaverse secara sederhana bisa digambarkan melalui permainan roblox dimana Anda memainkan sebuah avatar yang Anda ciptakan untuk hidup dan berinteraksi dengan Avatar lain dalam sebuah dunia virtual. Tapi bedanya alih-alih Anda memainkannya dengan melihat layar gadget Anda, Metaverse dimainkan dengan menggunakan perangkat VR yang membuat anda akan benar-benar merasa sedang berada di dunia virtual tersebut.

Perbedaan lainnya jika tampilan dan design dunia Roblox itu sangat sederhana Metaverse akan bisa menghadirkan dunia tiga dimensi yang menyerupai dunia yang sebenarnya bahkan bisa lebih baik lagi.

Apa itu Meta?

Beralih ke Meta, pada konferensi tahunan Connect, 28 Oktober 2021, kita dikagetkan dengan resminya perubahan nama Facebook Inc menjadi “Meta”. Penggantian nama perusahaan yang sudah berdiri selama 17 tahun itu disampaikan langsung oleh Pendiri sekaligus CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg. Pergantian nama ini tentunya membuat heboh mengingat nama Facebook sudah cukup melekat.

Alasan kenapa Mark Zuckerberg yakin mengambil keputusan untuk mengganti nama perusahaannya karena Facebook Inc ingin punya identitas brand baru yang sejalan dengan visi masa depannya, yaitu membangun Metaverse. Selain itu agar Facebook terlepas dari citra perusahaan jejaring sosial. 

Bocoran Proyek AI Terbaru Meta

Semenjak diumumkannya perubahan nama tersebut, Meta terlihat cukup serius untuk berkecimpung di dunia Metaverse. Bahkan Meta akan mempekerjakan 10 ribu karyawan baru di Eropa selama 5 tahun ke depan untuk membangun Metaverse. 

Dalam acara Inside The Lab yang disiarkan langsung (24/02) oleh Meta, Mark Zuckerberg selaku CEO Meta membocorkan proyek-proyek Artificial Intelligence (AI) terbarunya, hal ini untuk menyambut Metaverse versinya yang lebih canggih.

“Kunci untuk membuka banyak kemajuan dalam Metaverse adalah Artificial Intelligence (AI)” Kata Zuckerberg.

1. Builder Bot

Proyek pertama yang diperkenalkan dalam siaran langsung tersebut, adalah Builder Bot. dalam demo tersebut Zuckerberg tampil sebagai karakter virtual bersama salah satu karyawan Meta, menggunakan perintah suara untuk membuat sebuah pantai sebagai tempat berlibur.

Dimulai dengan perintah “ayo pergi ke pantai”, Builder Bot langsung membuat lanskap 3D pasir dan air yang berada di depanya. Zuckerberg lantas memerintahkan Builder Bot untuk membuat pulau ditengah lautan dengan perintah suara dan menunjuk lokasi di mana pantai tersebut ingin ditempatkannya, serta menambahkan awan dengan bentuk yang spesifik yaitu altocumulus.

Bahkan hal-hal detail seperti pohon kelapa, meja piknik, radio, minuman kaleng hingga papan hydrofoil (sejenis papan surf) juga bisa diciptakan. Termasuk untuk melengkapi suasana pantai agar seperti aslinya, efek suara deburan ombak, angin dan kicauan burung juga bisa dihadirkan lewat perintah suara saja.

2. CAIRaoke

Tidak seperti Builder Bot yang hanya menuntaskan perintah dari pengguna Meta di metaverse. CAIRaoke difungsikan sebagai asisten yang mampu berkomunikasi dua arah, mungkin jika bisa digambarkan mirip seperti Jarvis dalam “Iron Man”

CAIRaoke dikembangkan dengan model end-to-end neural network yang dapat membuat percakapan yang jauh lebih pribadi dan kontekstual daripada sistem yang ada saat ini.  Project ini mengandalkan empat komponen terpisah, yaitu natural language understanding (NLU), dialog state tracking (DST), dialog policy (DP) management, and natural language generation (NLG).

Meta memperlihatkan CAIRaoke digunakan oleh sebuah keluarga untuk membantu mereka memasak sup dan dengan kemampuan asisten suaranya, CAIRaoke mengingatkan keluarga itu bahwa garam telah dimasukkan ke dalam tempat masak.

Bahkan CAIRaoke bisa menganalisis garam milik keluarga tersebut yang ternyata mau habis dan menyarankan untuk membelikan yang baru.

CAIRaoke dalam kasus demonstrasi tadi menggunakan model portal berupa “perangkat panggilan video” dan bertujuan untuk mengintegrasikannya ke dalam perangkat dengan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Sebelumnya VP AI Meta Jerome Pesenti menyebutkan pihaknya akan membatasi tanggapan asisten suaranya yang berbasis di CAIRaoke sampai dapat dipastikan bahwa sistem tidak menghasilkan bahasa yang menyinggung.

Mungkin pernyataan tersebut berkaitan juga dengan project yang baru-baru ini diumumkan Meta bahwa pihaknya tengah membuat superkomputer berbasis kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Perangkat ini diklaim memiliki kecepatan tinggi, karena dirancang khusus untuk melatih sistem Machine Learning. Superkomputer itu disebut AI Research SuperCluster atau RSC. Gawai ini diklaim menjadi salah satu mesin tercepat dari jenisnya dan diprediksi jadi yang paling cepat di dunia pada pertengahan tahun ini.

3. Sistem Penerjemah Universal

Selain Builder Bot dan CAIRaoke, Zuckerberg juga mengumumkan bahwa divisi riset Meta sedang mengembangkan sistem penerjemah universal yang bisa digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.

Zuckerberg menekankan sistem penerjemah seperti ini penting karena nantinya orang-orang yang menjelajahi Metaverse akan bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda.

Meta mengatakan mereka akan mengembangkan dua teknik Machine Learning di dua area khusus. Fokus pertama, yang disebut No Language Left Behind, akan fokus pada membangun model AI yang bisa belajar menerjemahkan bahasa dengan menggunakan contoh latihan yang lebih sedikit.

Kedua, Universal Speech Translator, yang akan membangun sistem yang bisa menerjemahkan ucapan secara real-time dari satu bahasa ke bahasa lainnya tanpa perlu mengubahnya ke komponen tertulis.

“Kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja dalam bahasa apa saja — itu merupakan kekuatan super yang sudah diimpikan orang-orang sejak lama, dan AI akan membawa kemampuan itu dalam hidup kita,” kata Zuckerberg.

Kesimpulan

Jika melihat apa yang Meta lakukan untuk membangun Metaverse, rasanya kita tidak bisa berdiam diri saja. Teknologi akan semakin berkembang dan dunia mungkin tidak akan sama lagi. Metaverse sangat berkaitan VR, AR, dan AI. Seperti yang Anda tahu bahwa Artificial Intelligence adalah bagian penting dari Data Science. Jika melihat Meta yang sedang gencar mencari 10 ribu karyawan baru untuk membangun metaverse, profesi AI Engineer dan Data Scientist nampaknya akan semakin dibutuhkan. Ini merupakan peluang besar, terutama bagi Anda yang sedang mendalami Artificial Intelligence dan Data Science. 

Bagaimana dengan Anda, berminat tapi tidak tahu harus belajar Artificial Intelligence dimana? Tempat belajar Data Science terbaik hanya di Algoritma Data Science School, dibimbing langsung oleh pengajar yang berpengalaman. Yuk, tunggu apalagi daftar Lifetime Data Science Academy di Algoritma Data Science School, sekarang!

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

The last comment and 1 other comment(s) need to be approved.

Related Blog

Distributed Processing
Apa Itu Data Analysis Expressions?
jadi data scientist
Cara Menjadi Data Scientist Handal
Distributed Processing
Mengenal Apa Itu Distributed Processing

Hidup di dunia digital seperti avatar telah menjadi impian sebagian orang, mungkin gamers akan sangat relate dengan hal ini, atau jika Anda pernah menyaksikan film Ready Player One, hal seperti ini nampaknya akan segera menjadi kenyataan dengan dicanangkannya Metaverse.Pergantian nama Facebook Inc menjadi Meta, menjadi permulaan ramainya perbincangan tentang Metaverse. Pada Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu Metaverse, kenapa facebook mengganti namanya menjadi Meta, dan project AI yang Meta gunakan pada Metaverse versinya.

Apa itu Metaverse?

Matthew ball, seorang penulis The Metaverse Primer, mengartikan Metaverse sebagai jaringan luas dari dunia virtual 3D yang bekerja secara real-time dan persisten serta mendukung kesinambungan identitas objek sejarah pembayaran dan hak yang mana dunia itu dialami secara serempak oleh jumlah pengguna yang tidak terbatas.

Jika Anda masih bingung, mungkin definisi yang Facebook berikan akan lebih menjelaskan. Facebook mendefinisikan Metaverse sebagai seperangkat ruang virtual yang Anda dapat ciptakan dan jelajahi dengan orang lain yang tidak berada di ruang fisik yang sama dengan Anda.

Jika masih bingung juga, seperti yang sudah disinggung di awal, tentang film Ready Player one yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ernest Cline mungkin akan sedikit menggambarkannya. Ready Player One menceritakan seorang remaja yang hidup di tahun 2045. Di zaman ini, global warming sudah meluas dan keadaan ekonomi memburuk. Satu-satunya pelarian bagi remaja ini adalah bermain di dunia virtual reality bernama OASIS.

Atau permainan bernama fortnite atau roblox, nah Metaverse secara sederhana bisa digambarkan melalui permainan roblox dimana Anda memainkan sebuah avatar yang Anda ciptakan untuk hidup dan berinteraksi dengan Avatar lain dalam sebuah dunia virtual. Tapi bedanya alih-alih Anda memainkannya dengan melihat layar gadget Anda, Metaverse dimainkan dengan menggunakan perangkat VR yang membuat anda akan benar-benar merasa sedang berada di dunia virtual tersebut.

Perbedaan lainnya jika tampilan dan design dunia Roblox itu sangat sederhana Metaverse akan bisa menghadirkan dunia tiga dimensi yang menyerupai dunia yang sebenarnya bahkan bisa lebih baik lagi.

Apa itu Meta?

Beralih ke Meta, pada konferensi tahunan Connect, 28 Oktober 2021, kita dikagetkan dengan resminya perubahan nama Facebook Inc menjadi “Meta”. Penggantian nama perusahaan yang sudah berdiri selama 17 tahun itu disampaikan langsung oleh Pendiri sekaligus CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg. Pergantian nama ini tentunya membuat heboh mengingat nama Facebook sudah cukup melekat.

Alasan kenapa Mark Zuckerberg yakin mengambil keputusan untuk mengganti nama perusahaannya karena Facebook Inc ingin punya identitas brand baru yang sejalan dengan visi masa depannya, yaitu membangun Metaverse. Selain itu agar Facebook terlepas dari citra perusahaan jejaring sosial. 

Bocoran Proyek AI Terbaru Meta

Semenjak diumumkannya perubahan nama tersebut, Meta terlihat cukup serius untuk berkecimpung di dunia Metaverse. Bahkan Meta akan mempekerjakan 10 ribu karyawan baru di Eropa selama 5 tahun ke depan untuk membangun Metaverse. 

Dalam acara Inside The Lab yang disiarkan langsung (24/02) oleh Meta, Mark Zuckerberg selaku CEO Meta membocorkan proyek-proyek Artificial Intelligence (AI) terbarunya, hal ini untuk menyambut Metaverse versinya yang lebih canggih.

“Kunci untuk membuka banyak kemajuan dalam Metaverse adalah Artificial Intelligence (AI)” Kata Zuckerberg.

1. Builder Bot

Proyek pertama yang diperkenalkan dalam siaran langsung tersebut, adalah Builder Bot. dalam demo tersebut Zuckerberg tampil sebagai karakter virtual bersama salah satu karyawan Meta, menggunakan perintah suara untuk membuat sebuah pantai sebagai tempat berlibur.

Dimulai dengan perintah “ayo pergi ke pantai”, Builder Bot langsung membuat lanskap 3D pasir dan air yang berada di depanya. Zuckerberg lantas memerintahkan Builder Bot untuk membuat pulau ditengah lautan dengan perintah suara dan menunjuk lokasi di mana pantai tersebut ingin ditempatkannya, serta menambahkan awan dengan bentuk yang spesifik yaitu altocumulus.

Bahkan hal-hal detail seperti pohon kelapa, meja piknik, radio, minuman kaleng hingga papan hydrofoil (sejenis papan surf) juga bisa diciptakan. Termasuk untuk melengkapi suasana pantai agar seperti aslinya, efek suara deburan ombak, angin dan kicauan burung juga bisa dihadirkan lewat perintah suara saja.

2. CAIRaoke

Tidak seperti Builder Bot yang hanya menuntaskan perintah dari pengguna Meta di metaverse. CAIRaoke difungsikan sebagai asisten yang mampu berkomunikasi dua arah, mungkin jika bisa digambarkan mirip seperti Jarvis dalam “Iron Man”

CAIRaoke dikembangkan dengan model end-to-end neural network yang dapat membuat percakapan yang jauh lebih pribadi dan kontekstual daripada sistem yang ada saat ini.  Project ini mengandalkan empat komponen terpisah, yaitu natural language understanding (NLU), dialog state tracking (DST), dialog policy (DP) management, and natural language generation (NLG).

Meta memperlihatkan CAIRaoke digunakan oleh sebuah keluarga untuk membantu mereka memasak sup dan dengan kemampuan asisten suaranya, CAIRaoke mengingatkan keluarga itu bahwa garam telah dimasukkan ke dalam tempat masak.

Bahkan CAIRaoke bisa menganalisis garam milik keluarga tersebut yang ternyata mau habis dan menyarankan untuk membelikan yang baru.

CAIRaoke dalam kasus demonstrasi tadi menggunakan model portal berupa “perangkat panggilan video” dan bertujuan untuk mengintegrasikannya ke dalam perangkat dengan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Sebelumnya VP AI Meta Jerome Pesenti menyebutkan pihaknya akan membatasi tanggapan asisten suaranya yang berbasis di CAIRaoke sampai dapat dipastikan bahwa sistem tidak menghasilkan bahasa yang menyinggung.

Mungkin pernyataan tersebut berkaitan juga dengan project yang baru-baru ini diumumkan Meta bahwa pihaknya tengah membuat superkomputer berbasis kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Perangkat ini diklaim memiliki kecepatan tinggi, karena dirancang khusus untuk melatih sistem Machine Learning. Superkomputer itu disebut AI Research SuperCluster atau RSC. Gawai ini diklaim menjadi salah satu mesin tercepat dari jenisnya dan diprediksi jadi yang paling cepat di dunia pada pertengahan tahun ini.

3. Sistem Penerjemah Universal

Selain Builder Bot dan CAIRaoke, Zuckerberg juga mengumumkan bahwa divisi riset Meta sedang mengembangkan sistem penerjemah universal yang bisa digunakan oleh semua orang di seluruh dunia.

Zuckerberg menekankan sistem penerjemah seperti ini penting karena nantinya orang-orang yang menjelajahi Metaverse akan bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda.

Meta mengatakan mereka akan mengembangkan dua teknik Machine Learning di dua area khusus. Fokus pertama, yang disebut No Language Left Behind, akan fokus pada membangun model AI yang bisa belajar menerjemahkan bahasa dengan menggunakan contoh latihan yang lebih sedikit.

Kedua, Universal Speech Translator, yang akan membangun sistem yang bisa menerjemahkan ucapan secara real-time dari satu bahasa ke bahasa lainnya tanpa perlu mengubahnya ke komponen tertulis.

“Kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja dalam bahasa apa saja — itu merupakan kekuatan super yang sudah diimpikan orang-orang sejak lama, dan AI akan membawa kemampuan itu dalam hidup kita,” kata Zuckerberg.

Kesimpulan

Jika melihat apa yang Meta lakukan untuk membangun Metaverse, rasanya kita tidak bisa berdiam diri saja. Teknologi akan semakin berkembang dan dunia mungkin tidak akan sama lagi. Metaverse sangat berkaitan VR, AR, dan AI. Seperti yang Anda tahu bahwa Artificial Intelligence adalah bagian penting dari Data Science. Jika melihat Meta yang sedang gencar mencari 10 ribu karyawan baru untuk membangun metaverse, profesi AI Engineer dan Data Scientist nampaknya akan semakin dibutuhkan. Ini merupakan peluang besar, terutama bagi Anda yang sedang mendalami Artificial Intelligence dan Data Science. 

Bagaimana dengan Anda, berminat tapi tidak tahu harus belajar Artificial Intelligence dimana? Tempat belajar Data Science terbaik hanya di Algoritma Data Science School, dibimbing langsung oleh pengajar yang berpengalaman. Yuk, tunggu apalagi daftar Lifetime Data Science Academy di Algoritma Data Science School, sekarang!

Yuk belajar data science di Algoritma Data Science Education Center! Kamu bisa ikut berbagai kelas data science untuk pemula, salah satunya di program Academy kami.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Related Blog

Real Time Processing
Perbedaan Batch Processing dan Real Time Processing
Metode Pengolahan Data
Tipe, Langkah, dan Metode Pengolahan Data
Batch Processing
Mengenal Batch Processing dan Implementasinya
The last comment and 1 other comment(s) need to be approved.