Mengenal apa itu big data
27 April 2022
27 April 2022
Perbincangan mengenai apa itu big data mengemuka sejak beberapa tahun belakangan. Big data inilah yang menjadikan berbagai sektor tumbuh dengan sangat cepat, apalagi dengan bantuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini. Memangnya, apa yang dimaksud dengan big data, apa saja komponen, dan bagaimana implementasinya? Temukan semua jawabannya dalam penjelasan berikut ini!
Pengembangan big data sebenarnya mulai muncul pada akhir 1960-an, memasuki dekade 1970-an. Pada saat itu, mulai dibangun dan dikumpulkan data center untuk pertama kalinya dan dikembangkan dalam sebuah database. Kemudian, awal dekade 2000-an, tepatnya sekitar tahun 2005, big data ini mulai direalisasikan, misalnya dengan terciptanya Facebook, YouTube, dan jaringan online lainnya.
Lantas, apa itu big data? Di sini, definisi big data bisa beragam. Namun, secara sederhana, big data adalah sekumpulan informasi dalam jumlah yang cukup besar dan kompleks. Kumpulan data tersebut diolah dan dianalisis agar dapat menghasilkan sebuah informasi dalam pemrograman.
Setelah Anda mengetahui apa itu big data, hal yang perlu diketahui berikutnya adalah mengenai komponen penting yang ada dalam big data itu sendiri. Pada umumnya, komponen big data terdiri dari empat elemen penting berikut.
Komponen yang pertama adalah ingestion. Istilah ini dapat diartikan sebagai proses pengumpulan dan penyiapan data. Pengguna biasanya menggunakan metode ETL atau extract, transform, dan load dalam penyiapan data ini. Pada fase ini, pengguna dapat mengidentifikasi sumber data, termasuk data mana yang akan dikumpulkan dan disalurkan kembali.
Komponen big data yang kedua adalah storage atau penyimpanan. Langkah ini dilakukan setelah pengguna mengumpulkan data dan disimpan dalam sebuah media penyimpanan. Besarnya kapasitas penyimpanan data ini memang tak sama antara satu dengan lainnya. Hal ini bergantung pada data apa saja yang diperlukan. Pada tahapan ini sangat penting untuk memahami tujuan dikumpulkannya big data maupun prosesnya.
Berikutnya, masuk dalam fase analisis. Pada tahap ini, pengguna memproses big data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk melihat sejauh mana data-data tersebut bernilai dan memberikan dampak yang cukup besar bagi jalannya sebuah operasi pemrograman. Ada empat metode analisis data yang bisa dilakukan, yakni preskriptif, prediktif, deskriptif, dan diagnostik. Anda juga bisa menggunakan AI maupun algoritma machine learning dalam melakukan analisis data ini.
Terakhir adalah consumption yang merupakan komponen penting dan tidak boleh dilupakan. Saat Anda menganalisis data dan menemukan sebuah insight, penting untuk membagikannya dengan yang lain. Cara membagikannya adalah bisa dengan memvisualisasikan data maupun dengan teknik data storytelling untuk audiens yang sifatnya nonteknis. Dengan demikian, data pun lebih mudah dipahami.
Hampir dalam kehidupan kita saat ini, big data memang digunakan untuk aktivitas sehari-hari, khususnya pada aplikasi-aplikasi yang menunjang kinerja. Penerapan big data ini bisa kita lihat pada aplikasi-aplikasi berikut.
Penerapan big data yang pertama bisa dilihat pada sektor layanan kesehatan. Di sini, big data digunakan untuk menghimpun data-data berbeda di bidang kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat. Misalnya, dengan menggunakan analisis prediktif, lewat alat pemantau kesehatan, telemedis, dan lainnya, petugas medis dapat memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Selanjutnya, big data juga kerap digunakan dalam meningkatkan layanan pendidikan saat ini. Berkat penggunaan big data dan AI, pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas ruang kelas. Contohnya, layanan pendidikan dan kursus yang dilakukan secara online. Selain itu, institusi pendidikan juga menggunakannya untuk memudahkan peserta didik memahami apa saja yang disampaikan pada materi kursus.
Bidang ketiga yang mengandalkan big data untuk menunjang aktivitas ialah sektor perbankan dan finansial. Penggunaan big data dapat membantu sektor perbankan dan keuangan dalam mencegah tindakan kejahatan siber seperti fraud. Tools yang dimiliki oleh big data dapat secara efisien mendeteksi potensi kejahatan tersebut, misalnya saat terjadi pemanfaatan data nasabah dalam kartu kredit, kartu debit, dan lainnya. Dengan proses pelacakan yang terarah, big data dan AI bisa melindungi data dengan baik dan meminimalisasi tingkat kerugian.
Kegunaan big data dan implementasinya yang keempat bisa dilihat pada sektor transportasi. Di berbagai negara di dunia, baik itu oleh swasta maupun pemerintah mulai menerapkan big data dalam sistem transportasi mereka, misalnya untuk mengoptimalisasi perencanaan arus lalu lintas, mengurai kemacetan, manajemen lalu lintas, dan sebagainya. Tak hanya itu saja, penggunaan di bidang transportasi juga lebih memudahkan dalam mengemudi hingga memperoleh keuntungan dan target pasar.
Terakhir yang tidak kalah krusial adalah di bidang IT. Sektor ini bisa dibilang hampir semuanya menggantungkan pada teknologi big data. Perusahaan IT di berbagai negara menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas para karyawan dan meminimalkan risiko kerugian dalam pengoperasian bisnis. Dengan mengombinasikan big data dengan AI dan ML, sektor IT seolah menjadi contoh bagaimana penerapan teknologi yang inovatif bisa menjadi sebuah solusi atas masalah perusahaan yang kompleks.
Berdasarkan ulasan di atas, apa itu big data bisa diartikan sebagai sekumpulan informasi yang diolah sebuah sistem komputasi untuk menjadi informasi penting bagi para penggunanya. Penggunaan big data secara masif ini diharapkan mampu memberikan solusi terbaik di masa mendatang.
Jika Anda ingin mempelajari tentang big data maupun cara mengelola data perusahaan, ikuti kelas data science yang diselenggarakan oleh Algoritma Data Science School. Di sini, Anda bisa memilih kelas atau kursus sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kurikulum yang disusun juga telah mendapatkan sertifikasi resmi dari RStudio. Bergabunglah segera!
Referensi:
Perbincangan mengenai apa itu big data mengemuka sejak beberapa tahun belakangan. Big data inilah yang menjadikan berbagai sektor tumbuh dengan sangat cepat, apalagi dengan bantuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini. Memangnya, apa yang dimaksud dengan big data, apa saja komponen, dan bagaimana implementasinya? Temukan semua jawabannya dalam penjelasan berikut ini!
Pengembangan big data sebenarnya mulai muncul pada akhir 1960-an, memasuki dekade 1970-an. Pada saat itu, mulai dibangun dan dikumpulkan data center untuk pertama kalinya dan dikembangkan dalam sebuah database. Kemudian, awal dekade 2000-an, tepatnya sekitar tahun 2005, big data ini mulai direalisasikan, misalnya dengan terciptanya Facebook, YouTube, dan jaringan online lainnya.
Lantas, apa itu big data? Di sini, definisi big data bisa beragam. Namun, secara sederhana, big data adalah sekumpulan informasi dalam jumlah yang cukup besar dan kompleks. Kumpulan data tersebut diolah dan dianalisis agar dapat menghasilkan sebuah informasi dalam pemrograman.
Setelah Anda mengetahui apa itu big data, hal yang perlu diketahui berikutnya adalah mengenai komponen penting yang ada dalam big data itu sendiri. Pada umumnya, komponen big data terdiri dari empat elemen penting berikut.
Komponen yang pertama adalah ingestion. Istilah ini dapat diartikan sebagai proses pengumpulan dan penyiapan data. Pengguna biasanya menggunakan metode ETL atau extract, transform, dan load dalam penyiapan data ini. Pada fase ini, pengguna dapat mengidentifikasi sumber data, termasuk data mana yang akan dikumpulkan dan disalurkan kembali.
Komponen big data yang kedua adalah storage atau penyimpanan. Langkah ini dilakukan setelah pengguna mengumpulkan data dan disimpan dalam sebuah media penyimpanan. Besarnya kapasitas penyimpanan data ini memang tak sama antara satu dengan lainnya. Hal ini bergantung pada data apa saja yang diperlukan. Pada tahapan ini sangat penting untuk memahami tujuan dikumpulkannya big data maupun prosesnya.
Berikutnya, masuk dalam fase analisis. Pada tahap ini, pengguna memproses big data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis untuk melihat sejauh mana data-data tersebut bernilai dan memberikan dampak yang cukup besar bagi jalannya sebuah operasi pemrograman. Ada empat metode analisis data yang bisa dilakukan, yakni preskriptif, prediktif, deskriptif, dan diagnostik. Anda juga bisa menggunakan AI maupun algoritma machine learning dalam melakukan analisis data ini.
Terakhir adalah consumption yang merupakan komponen penting dan tidak boleh dilupakan. Saat Anda menganalisis data dan menemukan sebuah insight, penting untuk membagikannya dengan yang lain. Cara membagikannya adalah bisa dengan memvisualisasikan data maupun dengan teknik data storytelling untuk audiens yang sifatnya nonteknis. Dengan demikian, data pun lebih mudah dipahami.
Hampir dalam kehidupan kita saat ini, big data memang digunakan untuk aktivitas sehari-hari, khususnya pada aplikasi-aplikasi yang menunjang kinerja. Penerapan big data ini bisa kita lihat pada aplikasi-aplikasi berikut.
Penerapan big data yang pertama bisa dilihat pada sektor layanan kesehatan. Di sini, big data digunakan untuk menghimpun data-data berbeda di bidang kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat. Misalnya, dengan menggunakan analisis prediktif, lewat alat pemantau kesehatan, telemedis, dan lainnya, petugas medis dapat memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Selanjutnya, big data juga kerap digunakan dalam meningkatkan layanan pendidikan saat ini. Berkat penggunaan big data dan AI, pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas ruang kelas. Contohnya, layanan pendidikan dan kursus yang dilakukan secara online. Selain itu, institusi pendidikan juga menggunakannya untuk memudahkan peserta didik memahami apa saja yang disampaikan pada materi kursus.
Bidang ketiga yang mengandalkan big data untuk menunjang aktivitas ialah sektor perbankan dan finansial. Penggunaan big data dapat membantu sektor perbankan dan keuangan dalam mencegah tindakan kejahatan siber seperti fraud. Tools yang dimiliki oleh big data dapat secara efisien mendeteksi potensi kejahatan tersebut, misalnya saat terjadi pemanfaatan data nasabah dalam kartu kredit, kartu debit, dan lainnya. Dengan proses pelacakan yang terarah, big data dan AI bisa melindungi data dengan baik dan meminimalisasi tingkat kerugian.
Kegunaan big data dan implementasinya yang keempat bisa dilihat pada sektor transportasi. Di berbagai negara di dunia, baik itu oleh swasta maupun pemerintah mulai menerapkan big data dalam sistem transportasi mereka, misalnya untuk mengoptimalisasi perencanaan arus lalu lintas, mengurai kemacetan, manajemen lalu lintas, dan sebagainya. Tak hanya itu saja, penggunaan di bidang transportasi juga lebih memudahkan dalam mengemudi hingga memperoleh keuntungan dan target pasar.
Terakhir yang tidak kalah krusial adalah di bidang IT. Sektor ini bisa dibilang hampir semuanya menggantungkan pada teknologi big data. Perusahaan IT di berbagai negara menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas para karyawan dan meminimalkan risiko kerugian dalam pengoperasian bisnis. Dengan mengombinasikan big data dengan AI dan ML, sektor IT seolah menjadi contoh bagaimana penerapan teknologi yang inovatif bisa menjadi sebuah solusi atas masalah perusahaan yang kompleks.
Berdasarkan ulasan di atas, apa itu big data bisa diartikan sebagai sekumpulan informasi yang diolah sebuah sistem komputasi untuk menjadi informasi penting bagi para penggunanya. Penggunaan big data secara masif ini diharapkan mampu memberikan solusi terbaik di masa mendatang.
Jika Anda ingin mempelajari tentang big data maupun cara mengelola data perusahaan, ikuti kelas data science yang diselenggarakan oleh Algoritma Data Science School. Di sini, Anda bisa memilih kelas atau kursus sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, kurikulum yang disusun juga telah mendapatkan sertifikasi resmi dari RStudio. Bergabunglah segera!
Referensi: