fbpx

Cara menjelaskan konsep Data Engineering Menggunakan Lego

By Prahariezka Arfienda | March 12, 2018

Profesi yang berhubungan dengan data saat ini sudah cukup banyak ditemui. Sebut saja misalnya, data scientist, data engineer, dan lain sebagainya.

Data Scientist adalah sebuah profesi yang mengolah data dengan metode ilmiah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan bernilai tinggi sehingga dapat membantu pengambilan keputusan.

Data engineer adalah profesi yang bertugas untuk mengembangkan dan membuat desain arsitektur manajemen data dan memonitor infrastrukturnya di dalam sebuah perusahaan.

Kamu akan mengelola jalur data untuk perusahaan yang menangani data dalam jumlah besar. Kamu juga harus memastikan bahwa data bisa dikumpulkan dan diambil secara efisien dari sumber ketika dibutuhkan, dibersihkan dan diproses.

Tujuannya adalah untuk membangun dan mengoptimalkan sistem perusahaan yang memungkinkan bagi data analyst dan data scientist menyelesaikan pekerjaan mereka. Kamu harus memiliki keahlian di bidang programming, big data, dan matematika.

Sebagai seorang data engineer, kamu akan menggunakan program seperti NoSQL, Hadoop, dan Phyton. Kamu juga harus menguasai Databases, SQL, ETL Tools, Pipeline, shell script, dan basic programming. Serta mempunyai keahlian khusus di bidang programming, matematika, dan big data.

Meski terdapat beberapa perbedaan, kedua pekerjaan tersebut masih berhubungan dan saling terkait. Data scientist tidak akan bisa bekerja tanpa data engineer. Sedangkan data engineer juga tidak akan maksimal kerjanya tanpa data scientist.

Mungkin kamu adalah salah satu orang yang juga berkarier dalam bidang tersebut. Namun, menjelaskan arti dari pekerjaanmu tidak akan semudah penjelasan di atas.

BACA JUGA: BELAJAR DATA SCIENCE LEWAT VIDEO 60 DETIK!

Kali ini, kami membahas tentang cara menjelaskan data engineering secara sederhana dengan menggunakan perumpamaan mainan lego. Semoga saja cara ini bisa memudahkan kamu menjelaskan pekerjaanmu, bahkan untuk anak umur lima tahun.

Atau, kamu juga bisa menggunakannya untuk menjelaskan konsep ini  kepada orang yang tidak memiliki latar belakang teknologi sama sekali.

Sumber: CBR Online
Infografis: Tommy Wijaya
Adaptasi dan terjemahan: Prahariezka Arfienda Satrianti